Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan perkembangan terbaru kasus Corona di Indonesia. Mengingat, saat ini sudah masuk libur panjang Natal dan tahun baru.
Menurut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, salah satunya adalah pihaknya meminta kembali diaktifkannya posko Covid-19 di daerah, terutama di Jawa Barat.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran penularan kasus Corona Covid-19 saat libur tahun baru.
Advertisement
"Menjelang tahun baru, mungkin diaktifkan kembali posko-posko di seluruh kabupaten/kota," pinta Doni, Senin, 28 Desember 2020.
Selain itu, Doni pun mengevalusi kinerja Satgas dalam menangangi Covid-19 selama pandemi turut melanda tanah air. Sebagai Kepala BNPB juga, dirinya menyadari Covid-19 di Indonesia belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
"Kita juga belum tahu kapan Covid ini berakhir. Namun, di sela dinamika terjadi kita lihat langkah positif yang pernah kita raih," kata Doni secara daring, Selasa, 29 Desember 2020.
Berikut 4 perkembangan terbaru kasus Corona yang disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Minta Posko Covid-19 Diaktifkan Kembali
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta kepada pemangku kebijakan di daerah, khususnya Provinsi Jawa Barat untuk mengaktifkan kembali posko Covid-19 di seluruh Kabupaten/Kota.
Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pada pergantian Tahun Baru 2021.
Posko tersebut nantinya diisi oleh sejumlah petugas gabungan, seperti dari unsur TNI, Polri, BIN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya.
"Menjelang tahun baru, mungkin diaktifkan kembali posko-posko di seluruh kabupaten/kota," kata Doni saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, Senin, 28 Desember 2020.
Â
Advertisement
Alasan Pengaktifan Kembali Posko Covid-19
Adapun menurut Doni, posko Covid-19 tersebut nantinya dapat diisi oleh sejumlah petugas gabungan seperti dari unsur TNI, Polri, BIN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya.
Dengan adanya posko tersebut, Doni berharap agar kemudian apabila terdapat informasi dari masyarakat terkait adanya pelanggaran protokol kesehatan 3M, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan, maka langsung dapat ditindak dan ditangani secara cepat.
Tak hanya itu, Doni juga mengatakan bahwa fungsi lain dari pada posko tersebut juga untuk melayani masyarakat dalam keadaan darurat kesehatan.
"Setiap posko isinya ada TNI/Polri kemudian unsur BIN, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan sebagainya," kata Doni.
"Sehingga ketika ada informasi dari masyarakat itu segera bisa melakukan upaya untuk melakukan penertiban," imbuhnya.
Â
Angka Covid-19 pada November Sempat Turun
Doni yang juga Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan evaluasi penanganan virus Corona selama 2020. Hal ini disampaikan saat mengungkap Kaleidoskop Kebencanaan 2020 BNPB.
Dia menyadari Covid-19 di Indonesia belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Namun, dia mengingatkan pernah ada langkah positif yang diraih dalam menghadapi virus ini.
"Kita juga belum tahu kapan Covid ini berakhir. Namun, di sela dinamika terjadi kita lihat langkah positif yang pernah kita raih," kata Doni secara daring, Selasa, 29 Desember 2020.
Hal positif yang dimaksud adalah pada awal November, angka Covid-19 berhasil diturunkan.
"Kita pernah posisi kasus tertinggi akhir September, dan kita mampu menekan angka kasus pada 10 November. Kita bisa menurunkan kasus aktif dengan signifikan," ungkap Doni.
Â
Advertisement
Tetap Optimistis Tangani Covid-19
Oleh karena itu, Doni berharap masyarakat tetap optimistis lonjakan kasus yang sedang terjadi saat ini juga bisa ditekan dengan taat protokol kesehatan.
"Satu bulan terakhir ada penurunan angka kepatuhan protokol, sehingga kasus sembuh juga alami penurunan. Oleh karenanya untuk menekan kasus harus betul dilakukan serentak, bersama," ucap dia.
Dia mengingatkan, 3M tidak boleh hanya dilakukan hanya diri sendiri melainkan juga harus orang sekitar.
"Tidak cukup hanya diri kita semdiri yang disiplin, tanpa orang sekitar kita. Kita hanya dituntut patuh protokol keshatan, belum sebanding perjuangan para dokter para tenaga kesehatan," jelas Doni.
Masyarakat Indonesia Dapat Vaksin Covid-19 Gratis
Advertisement