Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Intelijen Hendropriyono mengatakan bahwa keberhasilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di era kepemimpinan Firli Bahuri tidak bisa dilihat dari banyaknya koruptor yang tertangkap. Dia pun menyayangkan organisasi antikorupsi yang menilai kerja KPK dari satu sisi saja.
"Cara mereka dengan menghitung-hitung koruptor yang tertangkap, padahal yang kita inginkan adalah hasil, yaitu solusi dari masalah korupsi. Bukan hanya dari banyaknya koruptor yang tertangkap, yang rawan terhadap manipulasi kepentingan sesuatu pihak," jelas Hendropriyono dalam siaran persnya, Rabu (30/12/2020).
Baca Juga
Dia menilai jika jumlah koruptor yang tertangkap dipublikasikan ke publik justru akan berdampak negatif untuk Indonesia. Pasalnya, Indonesia dapat mendapat peringkat tertinggi dalam daftar negara paling korup di dunia.
Advertisement
"Sejatinya jika menilai KPK adalah dari hasil kerjanya, sehingga merupakan solusi yang strategis, terhadap masalah strategis di bidang korupsi," ucapnya.
Terlebih, di era teknologi seperti saat ini banyak masyarakat yang melaporkan tindak pidana korupsi ke KPK. Sementara, KPK masih harus melakukan penyelidikan dan menemukan alat bukti yang cukup untuk membuktikkan tindak pidana korupsi.
"Jika setelah dinilai kredibilitas sumber dan info yg masuk ke KPK, ternyata dari waktu ke waktu menurun, berarti korupsi di Indonesia telah menurun. Bila kita terus menerus menilai kerja KPK dari sisi proses, maka sulit sekali bagi Firli Bahuri cs untuk memilih strategi apapun dalam mencapai tujuan kita bersama," tutur Hendropriyono.
Belum lagi, KPK kini juga dihadapi dengan bermacam tuduhan dan masalah teknis tentang buronnya mantan Politisi PDIP Harun Masiku. Padahal, kata Hendropriyono, buronan negara adalah masalah seluruh alat negara, bukan hanya KPK.
"Pemikiran strategis demikian yang mndasari kita dulu dalam mencapai kesepakatan, untuk merevisi UU KPK dan memilih para Komisioner KPK," katanya.
"Kini masyarakat kita berharap, agar para elite terutama LSM yang terkemuka, bersifat konsisten terhadap setiap hasil kesepakatan nasional tersebut. Hanya dengan konsistensi kita dapat mencapai stabilitas, dalam usaha mensejahterakan dan mengamankan rakyat," sambung Hendropriyono.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kinerja Firli dan Agus
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sempat membandingkan kinerja KPK era Firli Bahuri dan Agus Rahardjo. Dia menilai bahwa KPK era Firli lebih baik dari era Agus Rahardjo dkk pada tahun pertama.
Advertisement