Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menyepakati kontrak pengadaan 329 juta dosis vaksin Covid-19 dengan sejumlah produsen dari berbagai negara. Pengadaan vaksin ini melalui lima jalur pemesanan. Empat diantaranya bersifat bilateral dan satu bersifat multilateral. Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah berpotensi memesan ratusan juta dosis tambahan vaksin.
"Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Menkes bahwa bentuk kerja sama dilakukan dengan perusahaan kandidat vaksin ini bersifat fix ataupun opsi. Pada kontrak yang bersifat fix, maka vaksin akan pasti dibeli oleh pemerintah,” kata Wiku saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (31/12/2020).
Baca Juga
Pembelian tambahan vaksin itu masih bersifat tentatif. Sebab, ada banyak hal yang dipertimbangkan oleh pemerintah sebelum membeli vaksin Covid-19. Wiku mengatakan, pemerintah enggan menambah dan memperpanjang kontrak kerja sama jika vaksin yang dibeli ternyata sulit didistribusikan atau tidak cocok dengan warga Indonesia. Oleh semua itu, penambahan dosis vaksin tergantung hasil uji klinis vaksin tersebut di Indonesia.
Advertisement
“Menimbang hasil uji klinis maupun hasil uji kelayakan untuk digunakan di Indonesia karena pada prinsipnya adalah transaksi yang membutuhkan banyak pertimbangan, yaitu jaminan cakupan vaksinasi dan juga kelayakannya,” kata Wiku.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rincian Vaksin yang Sudah Disepakati
Wiku merinci 329 juta vaksin yang sudah disepakati kontraknya itu. Yang terbanyak yaitu vaksin dari Sinovac Tiongkok sebanyak 125 juta dosis, lalu dari perusahaan Amerika-Kanada, yakni Novavax sebanyak 50 juta dan sisanya sebanyak 54 juta dosis dari Covax.
Kemudian, rincian vaksin yang rencananya akan ditambah pemerintah yaitu 100 juta dari Sinovac dan 80 juta dosis dari Novavax. Pemerintah juga akan membeli 50 juta dosis vaksin dari 2 produsen, yaitu dari Astrazeneca dan Pfizer. Masing-masing 50 juta dosis, seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi siang tadi di Bandara Soekarno Hatta saat memberikan keterangannya terkait kedatangan 1,8 juta vaksin Sinovac tahap II.
Wiku pun berharap, warga Indonesia bisa percaya sepenuhnya dengan pemerintah terhadap penyediaan vaksin Covid-19 ini untuk mempercepat penanganan pandemic Covid-19.
"Mohon masyarakat mendukung sepenuhnya langkah yang diambil pemerintah. Kami mohon doanya agar proses kandidat vaksin yang akan digunakan di Indonesia dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya.
Reporter : Rifa Yusya Adilah
Sumber: Merdeka
Advertisement