Sukses

Kasus Covid-19 Klaster Keluarga di Bekasi Meningkat Sebulan Terakhir

Kondisi ini menggeser klaster industri yang sebelumnya sebagai penyumbang terbesar kasus Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 pada klaster keluarga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meningkat dalam sebulan terakhir. Peningkatan bahkan disebutkan hampir mencapai dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah mengatakan peningkatan pada klaster keluarga terbilang drastis. Kondisi ini menggeser klaster industri yang sebelumnya sebagai penyumbang terbesar kasus Covid-19.

"Meningkat sangat tajam, yang sebelumnya hanya sekitar 23-24 persen, satu bulan terakhir klaster keluarga ini menjadi dominan hampir dua kali lipat, sekitar 40-50 persen," kata Alamsyah, Senin (4/1/2021).

Menurutnya, peningkatan kasus pada klaster keluarga cenderung disebabkan menurunnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dan aktivitas libur panjang. Hal ini lantaran kejenuhan masyarakat menjalani kebiasaan baru sejak awal pandemi.

"Penyebabnya, rasanya pandemi yang sekitar 9-10 bulan ini membuat kita agak jenuh di rumah. Keluarga melakukan perjalanan, kemudian kedisiplinan protokol kesehatan itu yang sudah mulai menurun," ungkap Alamsyah.

Kondisi ini pun, kata dia, berimbas pada menipisnya ketersediaan ruang isolasi di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.

Oleh karena itu pemerintah daerah tengah fokus menyiapkan alternatif ruang isolasi tambahan bagi pasien Covid-19, yang mayoritas merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Pemkab masih memantau beberapa gedung di luar tempat isolasi yang ada, sebagai tempat isolasi terpusat tambahan," tandasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pembelajaran Tatap Muka

Tren kenaikan kasus Covid-19 juga berimbas pada rencana pembelajaran tatap muka di Kabupaten Bekasi, yang sedianya akan dilaksanakan awal bulan Januari.

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengaku belum dapat memastikan kapan pembelajaran tatap muka akan digelar. Pemerintah daerah harus memastikan kondisi benar-benar aman dan terkendali untuk sekolah-sekolah melakukan tatap muka.

Karena itu Eka mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, untuk menekan laju penyebaran virus Corona sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan.

"Dengan masyarakat disiplin, penyebaran Covid-19 dapat ditekan, terkendali dan pembelajaran tatap muka pun bisa digelar," imbuhnya.

Â