Liputan6.com, Jakarta - Asesmen Nasional (AN) pengganti Ujian Nasional (UN) bakal mulai dilakukan pada 2021 ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut pihaknya telah jauh-jauh hari mempersiapkan gelaran untuk memetakan kualitas pendidikan di Tanah Air itu.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno menjelaskan persiapan pertama yang dilakukan ialah pembuatan item tes untuk AN.
"Pertama ialah pembuatan item tes. Item-item soalnya yang sekarang sudah kita uji cobakan melalui simulasi skala besar," papar Totok dalam siaran video di kanal YouTube Kemendikbud RI, Selasa, 5 Januari 2021.Â
Advertisement
Simulasi itu, lanjut Totok diikuti hingga 140-an ribu sekolah. Selanjutnya mempersiapkan aplikasi untuk AN.
"Menggunakan adaptive testing itu juga sudah kita siapkan dan sudah kita uji cobakan. Dan saat ini sedang melakukan proses adjustment dari uji coba itu, penyesuaian-penyesuaian, perbaikan-perbaikan dari uji coba itu," paparnya.
Menurut Totok, pihaknya juga tak lupa menyiapkan sumber daya manusia atau SDM guna mengelola AN, baik untuk di kabupaten/kota, provinsi maupun di sekolah.
Selain itu, Kemendikbud juga bakal memberikan pelatihan lebih lanjut bagi proktor atau pengawas AN.
"Dan nanti di daerah LPMP, UPT kita nanti akan melakukan pelatihan lebih lanjut kepada proktor-proktor di setiap sekolah. Dari SD, SMP, SMA dan SMK. Untuk proktor sampai tingkat kabupaten sudah siap kita lakukan training," ujar Totok. Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
AN Berbeda dengan Ujian Nasional
Terkait pendataan siswa untuk mengikuti AN 2021, Totok mengungkapkan bahwa pihaknya hingga kini masih melakukan hal itu. Menurutnya pendataan diperlukan guna memastikan siswa yang akan mengikuti AN 2021 adalah mereka yang benar-benar mewakili kondisi siswa di sekolah.
"Ini yang krusial. Sekarang sedang berjalan untuk memastikan nanti yang menjadi sample itu betul-betul yang mewakili sekolah tersebut. Jadi sample di setiap sekolah itu representasi dari seluruh populasi di sekolah tersebut," sebut Totok.
Seperti diketahui, AN berbeda dengan ujian nasional yang menuntut keterlibatan seluruh siswa. AN hanya mengasesmen sejumlah siswa dari masing-masing sekolah saja.
Masalah koordinasi, kata Totok pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait AN 2021. Bahkan seluruh Dinas Pendidikan disebutnya sudah diajak berkoordinasi soal AN.
"Dari sisi regulasi juga, Biro Hukum dan Bu Chatarina (Chatarina Muliana Girsang) Staf Ahli Bidang Regulasi juga sedang melakukan review regulasi yang memastikan bahwa Asesmen Nasional itu memiliki dasar hukum yang solid. Termasuk nanti sampai Permendikbud dan prosedur operasional standarnya kita siapkan," urai dia.
Totok pun memastikan AN 2021 akan bisa dilaksanakan sesuai jadwal.
Advertisement