Sukses

Disalurkan Lewat Bank DKI, Ini Cara Cairkan Dana Bansos Tunai Warga Jakarta

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bantuan sosial tunai (BST) yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui transfer dari Bank DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bantuan sosial tunai (BST) yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui transfer dari Bank DKI. Kata dia, nantinya pihak Bank DKI yang akan mengaturnya, sebab daftar terima sudah disediakan.

"Pendataannya, semua warga DKI Jakarta sudah terdaftar di Dukcapil dan sudah otomatis dimasukkan ke Bank DKI," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021).

Sedangkan untuk pendataan dan pembuatan kartu Bank DKI sudah mulai dilakukan dan nantinya masyarakat dapat melakukan penarikan sendiri melalui mesin ATM yang ada di wilayah Ibu Kota.

"Dalam 10 hari ke depan akan dibagikan kartunya dan kemudian kartu ini, kartu ATM, bisa diambil di (mesin) ATM-ATM di seluruh wilayah Jakarta," ucapnya.

Lanjut dia, untuk proses pengambilan kartu akan disiapkan, misalnya di sejumlah sekolah yang telah disiapkan oleh Bank DKI.

"Kita nanti akan siapkan sekolah di sekitar warga, (kartu ATM) diambil di sekolah. Jadi harus ketemu langsung, face to face. Sudah disiapkan daftarnya, tanggal berapa datang, ke mana, nanti diatur," jelasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pengurangan Penerima Bansos

Riza Patria sebelumnya mengatakan bantuan sosial (bansos) dari APBD akan disalurkan melalui Bank DKI. Pusat penyaluran akan dibagi dua dari 6 wilayah yang ada di Jakarta.

"Dari APBD itu melalui Bank DKI jadi dibagi dua dari enam wilayah Kabupaten Kota DKI Jakarta," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (5/1/2021).

Riza mengatakan ada pengurangan jumlah penerima bantuan APBD di Jakarta saat ini. Dari yang sebelumnya Rp 2,45 juta, kini menjadi sekitar Rp 1,9 juta.

"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari yang sebelumnya sebesar total 2,45 juta penerima sembako, sekarang hanya satu koma sekian tidak sampai 1,9 kurang-lebih," ujarnya.

Pengurangan itu terjadi karena adanya pendataan ulang dari proses evaluasi. Sebelumnya, Riza menyebut penerima bantuan di DKI tidak semua tercatat warga Jakarta.