Sukses

Wali Kota Bekasi Ungkap Alasan Enggan Divaksin Covid-19 Pertama

Menurut Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ada sekitar 11.983 orang tenaga kesehatan di Kota Bekasi yang akan menerima vaksin Covid-19 tahap pertama.

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi alias Pepen memilih memprioritaskan vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan, ketimbang dirinya yang notabene sebagai pemimpin di wilayahnya. Meski demikian, ia mengaku siap jika harus divaksin kapan saja.

"Kalau ke saya juga kapan saja boleh. Tapi kan harusnya pemimpin itu belakangan, tidak mementingkan kepentingan, bahwa pemimpin harus divaksin dulu, sementara tenaga kesehatannya belakangan," kata Pepen kepada awak media, Kamis (7/1/2021).

Orang nomor satu di Kota Bekasi, Jawa Barat itu menegaskan, bahwa wajar tenaga kesehatan lebih membutuhkan vaksinasi, mengingat perannya sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19.

"Kalau saya ambil jatah nakes satu untuk kepentingan saya, berarti saya sudah mengurangi siapa yang paling membutuhkan," celetuknya.

Menurut Pepen, ada sekitar 11.983 orang tenaga kesehatan di Kota Bekasi yang akan menerima vaksin Covid-19 tahap pertama ini, baik dari rumah sakit, Puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya.

"Yang kita ajukan kan hampir 500.000, sementara baru diberikan oleh pemerintah itu sekitar 11.000 dan itu sudah ada di Provinsi Jawa Barat," paparnya. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Vaksin Sinovac

Namun, lanjut Pepen, pihaknya masih belum mengetahui kapan vaksin keluaran Sinovac tersebut mulai didistribusikan. Pemkot Bekasi ditegaskan masih menunggu informasi dari Pemprov Jawa Barat.

"Kami belum terima informasi. Tinggal (menunggu) dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat kepada Kota Bekasi, kapan (pengiriman)," ujarnya.