Sukses

Kostratani Kawal Pengembangan Sorgum Hasil Inovasi Balitbang Kementan

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat produk sorgum beserta turunannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai lokasi proyek IPDMIP, Banyuasin turut menggenjot sektor pertanian. Dengan dukungan BPP Kostratani Rambutan, Banyuasin memenuhi kebutuhan pangan melalui kegiatan Pengembangan Sorgum Manis Bioguma Agritran yang diprakarsai oleh Perkumpulan Indonesia Cerdas Desa (ICD) Center, Sumatera Selatan.

Kegiatan Penanaman Perdana Program Pengembangan Benih Sorgum Manis Bioguma Agritran, dilaksanakan Kamis (7/1/2021) di Desa Gelebak Dalam Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kegiatan ini dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat yang kreatif dan inovatif.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, BPP Kostratani akan mendukung program utama Kementan.

"Kostratani adalah gerakan pembangunan pertanian. Dengan Kostratani, program utama Kementan," tuturnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, tahun 2021 Kostratani akan semakin digencarkan.

"Jika sebelumnya Kostratani menjalankan fungsi minimal yaitu sebagai pusat data dan informasi, di tahun 2021 ini fungsi Kostratani akan semakin kita maksimalkan. Seperti menjadi tempat belajar, konsultasi dan lainnya," katanya.

Untuk mendukung keersediaan pangan, Banguasin menanam Sorgum Manis Bioguma Agritran, yaitu Varietas Unggul Baru (VUB) hasil Inovasi Badan Litbang Kementerian Pertanian untuk mendukung program ketersediaan pangan melalui pemanfaatan optimalisasi lahan tidak produktif untuk penanaman sorgum.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat produk sorgum beserta turunannya. Serta, memperkenalkan bercocok tanam secara baik dan profesional sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani, serta kesejahteraan masyarakat dan anggota binaan ICD.

Program pengembangan tanaman sorgum di Provinsi Sumatera Selatan yang dilakukan oleh ICD (Indonesia Cerdas Desa), di Desa Gelebak Dalam Kecamatan Rambutan seluas satu hektare sangat didukung oleh Kostratani BPP Rambutan sekaligus untuk meningkatan peran Kostratani sebagai pusat pembelajaran.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin Zainuddin, mewakili Bupati Banyuasin, dalam sambutannya menekankan perlunya penganekaragaman pangan dan menjaga ketahanan pangan dengan meningkatkan produksi padi dan menanam sorgum.

"Dalam mendukung program tersebut, optimalisasi lahan tidak produktif untuk penanaman sorgum perlu dilakukan. Konsumsi tepung impor dikurangi melalui pengembangan komoditas tepung shorgum sebagai substitusi tepung terigu," tutur Zainuddin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Menikmati Bubur Sorgum

Hadir pada acara Penanaman Perdana Program Pengembangan Benih Sorgum Manis Bioguma Agritran diantaranya Edi Santana Putra selaku Pembina ICD Sumsel, M. Taufik selaku Ketua Umum DPP ICD Nasional, Zainuri selaku Penasihat ICD Sumsel, dan Bambang Soeprijadi, S.E sebagai Ketua ICD Sumsel.

Hadir juga Dodin Koswadin dari BB Biogen Balitbangtan, serta Subkoordinator KSPP BPTP Balitbangtan Sumsel Sidiq Hanapi, Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel Bambang Pramono, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin Zainuddin, Wakapolres Banyuasin Kompol Yenni didampingi Kapolsek Rambutan, Camat Rambutan, Danramil, Kostratani BPP Rambutan, Kades Gelebak Dalam dan Masyarakat sekitar.

Pada kesempatan ini juga dibagikan contoh bubur berbahan baku sorgum kepada masyarakat agar meraka dapat menikmati dan tertarik untuk membudidayakannya.

Pengembangan tanaman pangan sorgum dapat juga berintegrasi dengan peternakan dan perikanan, shorgum sebagai pakan ternak dan bahan baku berbagai industri.

Â