Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan vaksinasi Covid-19 akan dilakukan mulai pekan depan. Terkait hari pelaksanaannya, Jokowi mengatakan akan menunggu Emergency Use of Authorization atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Pertanyaan vaksinasi kapan? Kalau ada yang bertanya, saya jawab minggu depan. Harinya apa? Menunggu yang namanya izin darurat dari BPOM," ujar Jokowi saat membagikan Bantuan Modal Kerja di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).
Adapun vaksin Covid-19 tahap awal sudah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia. Namun, vaksin tidak akan disuntikkan ke masyarakat jika belum mengantongi izin darurat dari BPOM.
Advertisement
"Itu tahapan harus kita lalui. Kalau izin penggunaan darurat belum keluar dari BPOM, ya kita belum bisa vaksinasi," jelas dia.
Jokowi pun mengaku tak mengetahui kapan BPOM akan mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Kendati begitu, BPOM dapat segera menerbitkannya, sehingga program vaksinasi dapat dimulai.
"Saya enggak tahu keluarnya kapan. Bisa hari ini, bisa Senin, bisa Selasa. Tapi kita harapkan izin penggunaan darurat bisa dikeluarkan oleh BPOM. Sehingga nanti yang pertama kali disuntik saya," ucapnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Takut Vaksin Covid-19
Dia pun meminta masyarakat tak takut untuk disuntik vaksin virus corona. Jokowi menyampaikan penyuntikkan vaksin Covid-19 sama dengan proses imunisasi bayi.
"Kita harapkan 70 persen (182 juta) penduduk Indonesia divaksin untuk mencapai yang namanya herd immunity. Sehingga jangan sampai kita harapkam tak ada yang tak mau divaksin," tutur dia.
Adapun setiap masyarakat akan disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Dia meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyelesaikan program vaksinasi dalam waktu kurang dari satu tahun.
"Kalau mungkin mundur dikit enggak apa-apa. Tapi saya sudah minta ke menteri tak lebih dari satu tahun agar kita secepatnya kembali normal," kata Jokowi.
Advertisement