Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan, program vaksinasi Covid-19 akan mulai dilakukan pada pekan depan. Kendati begitu, dia mengakui bahwa vaksinasi Covid-19 tidak bisa langsung membuat kondisi kembali seperti normal.
"Jadi, ini minggu depan mulai vaksinasi tapi keadaan belum bisa kembali langsung normal," ujar Jokowi saat membagikan Bantuan Modal Kerja ke pedagang kecil di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (8/1/2021).
Baca Juga
Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus Corona. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan pakai sabub, menjaga jarak, dan tidak berkerumum.
Advertisement
"Harus disiplin, kalau memang itu bisa kita lakukan itu bisa sangat mengurangi. Jangan ke tempat berkerumun banyak, itu akan sangat mengurangi," kata Jokowi.
Targetkan 182 juta masyarakat Indonesia harus divaksin
Jokowi menargetkan 182 juta atau 70 persen masyarakat Indonesia harus divaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunitas). Adapun setiap masyarakat nantinya akan disuntik sebanyak dua kali sehingga setidaknya dibutuhkan 400 juta dosis vaksin.
"Kalau yang divaksin sudah 182 juta itu 70 persen dari penduduk Indonesia terjadi kekebalan komunal. Insyaallah Covid-nya stop," ucapnya.
Dia meminta agar semua masyarakat mau dan tak takut disuntik vaksin Covid-19. Jokowi sendiri akan menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin virus corona.
"Kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga merugikan orang lain," tutur Jokowi.
Advertisement