Liputan6.com, Jakarta - Hendak bertugas menggantikan kawan, seorang pramugari Nam Air turut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.
Isti Yudha Prastika, wanita berusia 35 tahun ini kesehariannya berprofesi sebagai pramugari maskapai Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air.
Baca Juga
Sebelum menikah dengan sang suami, Isti tinggal bersama orangtuanya di Perumahan Reni Jaya, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.
Advertisement
"Adik saya sebagai penumpang bukan sedang tugas. Dia ke Pontianak untuk pekerjaan sebagai pramugari Nam Air yang penerbangannya dari Pontianak," tutur pihak keluarga Isti, Irfan ditemui dikediaman orangtuanya di Pamulang, Minggu (10/1/2021).
Irfan juga menjelaskan, dirinya baru mengetahui adanya kecelakaan pesawat dari berita di media. Kemudian dikabarkan pihak keluarga bahwa adiknya Isti, turut dalam kecelakaan itu.
"Baru bangun tidur saya melihat berita Sriwijaya Air hilang dan lepas kontak. Saya langsung kepikiran adik saya. Berdoa mudah-mudahan bukan adik saya yang di dalam. Tapi tahunya di dalam Sriwijaya yang jatuh, tahu dari suaminya," cerita Irfan.
Dari kabar tersebut, dia dan keluarganya mendatangi rumah Isti yang ditinggali bersama kedua orangtuanya di kawasan Pamulang.
"Kalau suaminya dari semalam di Bandara mendatangi posko. Hari ini bersama orangtua saya ke Bandara dan ke RS Polri, untuk pemeriksaan DNA dan keterangan lain," kata Irfan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gagal Berkomunikasi
Irfan mengaku, tak menaruh firasat jelek terhadap adik bungsunya itu. Pada Jumat malam, 8 Januari 2021, Isti gagal berkomunikasi dengam istri Irfan.
"Jumat malam, adik saya itu video call ke istri saya, tapi tidak terangkat karena sudah tidur. Itu saja terakhir komunikasi," tutup Irfan.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut diduga jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu sekitar pukul 14.40 WIB saat dilaporkan hilang kontak.
Pencarian pesawat pun dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti TNI AL, TNI AU, serta Basarnas.
Advertisement