Sukses

Keluarga Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan Diambil Sampel Darahnya

Tim laboratorius RS Polri akan menyambangi rumah Kapten Afwan untuk mengambil sampel darah dari keluarga lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Kapten Afwan, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu telah mendatangi Posko Antemortem di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Pihak keluarga telah diambil sampel darah untuk dicocokkan dengan DNA Kapten Afwan.

"Sudah, anaknya (diambil sampel darah). Tapi besok istrinya harus (diambil sampel darah)," ujar adik kandung Kapten Afwan, Buyung Ismi Aufa, Minggu (10/1/2021).

Buyung mengaku sampel darah dirinya tak diambil, sebab hubungannya dengan Kapten Afwan hanya sebatas kakak beradik.

Menurutnya, istri dari Kapten Afwan akan diambil sampel darahnya dalam waktu dekat. Dia mengatakan, pihak Polri yang akan mendatangi kediaman Kapten Afwan untuk mengambil sampel darah istrinya.

"Berdasarkan informasi sih nanti petugas ke sini. Dari pihak lab yang akan ke sini," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sosok Agamis

Pilot Sriwijaya Air itu bernama Kapten Afwan, ia juga merupakan anggota dari Sungai Jambu Saiyo Sakato Jabodetabek, yang merupakan organisasi perantau dari Sumbar.

Meski kedua orangtua Kapten Afwan berasal dari Sumbar, namun diketahui ia lahir di Jakarta. Kedua orangtuanya bernama Zamzami dan Rosmanila Jamil. Keduanya telah meninggal dunia. Namun di kampung halamannya juga masih banyak keluarga Kapten Afwan, seperti sepupu dan sanak saudara lainnya.

"Keponakan dari Kapten Afwan merupakan sekretaris saya di organisasi, saya dapat info dari keponakannya dan kemudian kami juga terus memperbaharui informasi dari pemerintah sejak kemarin," kata Ketua Umum Sungai Jambu Saiyo Sakato Jabodetabek, Delpis Dt Majo Indo kepada Liputan6.com, Minggu (10/1/2020).

Kapten Afwan, sang pilot Sriwijaya Air itu, saat ini diketahui tinggal di daerah Bogor bersama istrinya. Kapten Afwan juga kerap berkomunikasi dengan sesama warga asal Sumbar yang tergabung dalam Sungai Jambu Saiyo Sakato.

Kalau ada kegiatan organisasi, kata Delpis, sang pilot sering hadir dan berkumpul dengan kerabat serta sesama perantau Minangkabau.

"Terakhir bertemu satu tahun yang lalu, karena pandemi juga, tapi tetap komunikasi melalui WhatsApp. Kami mohon doa dari masyarakat agar diberikan yang terbaik," ujarnya.

Delpis menyebut, Kapten Afwan merupakan pribadi yang baik, agamis dan rendah hati dan memiliki ciri khas selalu memakai peci.

"Tampilannya sederhana, kalau pertama kali bertemu mungkin orang tidak menyangka kalau beliau adalah seorang pilot," katanya.