Liputan6.com, Jakarta - Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsdya Bagus Puruhito menyatakan, sudah ada 19 kantong jenazah berisi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang diserahkan ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.Â
"Sampai hari ini, yang sudah kita temukan, tadi malam saya katakan 18 kantong jenazah yang berisi body part atau bagian tubuh korban. Hari ini kita datang lagi satu kantong jenazah yang berisikan body part," kata Bagus di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).
Baca Juga
Dia menerangkan, Tim SAR gabungan juga mengumpulkan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Dia menyebut, serpihan dikumpulkan di dalam 10 kantong.
Advertisement
Ditambah lagi, 16 serpihan pesawat ukuran besar dan ada pula lima pakaian yang diduga milik penumpang.
"Saat ini yang material sudah diserahkan KNKT. Sementara bagian tubuh korban diserahkan ke Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk proses selanjutnya," ucap dia.
Di tempat yang sama, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengapreasiasi Komandan KR SAR Basudewa yang kembali menemukan bagian tubuh korban Sriwijaya Air.Â
"Terima kasih pada Komandan KR SAR Basudewa yang telah mengantar satu kantong body part, selanjutnya kami akan serahkan pada tim DVI untuk dilakukan proses lebih lanjut," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tim DVI Terima 40 Sampel DNA Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182
Sementara itu, Polri menyatakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah menerima 40 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari para keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Senin pagi (11/1/2021),
"Dapat kami sampaikan, sampai jam 09.00 WIB tadi, tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Rusdi menuturkan, sebagian besar sampel keluarga korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 didapat dari Pontianak, Kalimantan Barat. Sementara 14 sampel didapat di Rumah Sakit Polri, Jakarta.
"14 sampel itu kita dapatkan di RS Polri, kemudian 24 sampel kita dapatkan dari Pontianak, kemudian satu sampel dari Jawa Timur, kemudian satu sampel dari Sumatera Selatan sampai saat ini berjumlah 40 sampel DNA yang telah diterima oleh Tim DVI," papar Rusdi.
Rusdi menerangkan, sampel antemortem dari keluarga korban Sriwijaya Air itu nantinya akan dicocokkan dengan sampel dari bagian tubuh korban yang telah didapatkan atau data posmortem korban.
"Ini kegiatan pengumpulan data antemortem, yang kedua adalah pengumpulan data posmortem, yaitu data-data fisik yang didapat melalui personal identification oleh tim DVI, setelah korban meninggal dunia, data-data tersebut antara lain sidik jari, golongan darah, ciri-ciri korban secara spesifik, konstruksi gigi geligi dan lain sebagainya," kata dia.
Advertisement