Liputan6.com, Jakarta Tim SAR gabungan Sriwijaya Air SJ 182 mengatakan, hari ini telah menemukan 14 bagian tubuh dan 53 properti yang terdiri serpihan pesawat, pelampung, dan pakaian.
Jumlah ini didapati merupakan hasil pencarian Sriwijaya Air SJ 182 dari Minggu 10 Januari 2021 sore sampai hari ini.
"Tim SAR gabungan dari Ditpolairud Baharkam Polri, ditpolairud Polda sejak hari Minggu sampai sore ini kami berhasil ada 14 bagian tubuh dan 53 properti terdiri dari serpihan bagian pesawat, pelampung, dan baju," kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Mohammad Yassin Kosasih di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021) siang.
Advertisement
Di tempat yang sama, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman menegaskan, hasil pencarian tim SAR Sriwijaya Air JT 182 ini akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Nanti ditindaklanjuti oleh KNKT dan DVI Polri," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
DPR Minta Tunggu Hasil Penyelidikan
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta semua pihak untuk tak berspekulasi mengenai insiden Sriwijaya Air SJ 182. Oleh karena itu ia meminta semua pihak bersabar dan menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Sejauh ini saya belum tahu apakah jam terbangnya masih layak terbang atau tidak karena biasanya bukan usia yang dilihat tapi jam terbang. Dan kemudian proses maintenance pesawat tersebut yang ada rutinitas dan selalu dicek. Sehingga kita marilah tunggu saja hasil KNKT untuk jadi bahan evaluasi," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Karena itu, dia berharap black box Sriwijaya Air SJ 182 segera ditemukan. Karena dari sanalah semuanya bisa terungkap.
"Kami telah mendengar bahwa black box dari pesawat tersebut telah diketemukan sehingga kami brharap dengan ditemukannya black box tersebut KNKT dapat segera mencari penyebab jatuhnya pesawat untuk menjadi evaluasi lebih lanjut terhadap kejadian atau penyebab jatuhnya pesawat tersebut supaya dapat menjadi acuan dalam mengevaluasi pesawat-pesawat yang lain," ungkap Dasco.
Advertisement