Liputan6.com, Jakarta - Direktur Operasi Basarnas, Rasman menyampaikan, tim SAR akan memperluas area pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021 melalui udara. Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan estimasi waktu yang telah memasuki hari ketiga.
"Untuk kegiatan udara itu akan tetap kita laksanakan pemantauan lewat udara, dengan area yang kita perluas. Karena kemungkinan kalau ada benda atau barang yang jadi objek pencarian di permukaan itu bisa dipantau," tutur Rasman di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).
Rasman menyebut, pencarian tersebut dilakukan secara menyeluruh, baik puing pesawat Sriwijaya Air maupun korban.
Advertisement
"Karena ini sudah tiga hari, tentu mungkin pergerakannya sudah agak menjauh jadi upaya kita untuk mencari di atas permukaan tetap kita lakukan," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsdya Bagus Puruhito melaporkan tim SAR gabungan mengumpulkan 74 kantong jenazah yang berisikan bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu.
Data tersebut dihimpun dari operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 yang diselenggarakan sejak Sabtu, 9 Januari 2021 hingga Senin, 11 Januari 2021 pukul 22.05 WIB.
"Kita kembali mendapatkan tambahan 29 kantong jenazah berisi bagian tubuh dari korban yang berarti kita sudah menemukan total sebanyak sampai hari ini 74 kantong jenazah," kata Bagus, Jakarta, Senin (11/1/2021).Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Puing Pesawat
Tim SAR juga mengangkut bagian puing pesawat dari Perairan Kepuluan Seribu. Bagus mengatakan, serpihan pesawat ukuran kecil dimasukkan ke 16 kantong. Sedangkan, ada 24 unit bagian pesawat ukuran besar yang berhasil ditemukan.
"Bagian material badan pesawat, kita ada beberapa tambahan yang intinya bagian kecil 16 kantong, dan potongan besar 24 unit," tandas dia soal evakuasi korban dan puing Sriwijaya Air.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat Sriwijaya Air tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Advertisement