Sukses

Tim SAR Tambah Ambulans untuk Korban Pesawat Jatuh Sriwijaya Air SJ 182

Personel yang dilibatkan dalam pencarian korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 ada 3.300 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Operasional Basarnas Rasman menyampaikan, ada penambahan armada ambulans pembawa jenazah korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182. Hal tersebut menyesuaikan dengan temuan Tim SAR selama operasi kemanusiaan.

"Ambulans kita bertambah karena kemarin kita memang mendapatkan hasil banyak berkaitan dengan korban. Hari ini stand by siap dioperasionalkan sebanyak 30 kendaraan," tutur Rasman di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).

Untuk data terakhir, lanjut Rasman, sudah ada 139 kantong jenazah dan 26 kantong berisikan puing pesawat Sriwijaya Air. Sementara salah satu kotak hitam atau black box FDR telah ditemukan.

"Sekarang mungkin harapan kita adalah CVR juga kita bisa dapatkan. Namun demikian tidak konsentrasi satu bentuk. Itu dilakukan secara simultan karena pencarian terhadap korban itu juga kita fokuskan ke situ selain puing-puing yang masih bisa kita angkat," jelas dia.

Adapun personel yang dilibatkan dalam pencarian korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 ada 3.300 orang. Kemudian unsur kapal yang digunakan ada 54 unit dan pesawat pantau di udara sebanyak 13 unit.

"Kami selalu memantau kondisi para penyelam-penyelam kami karena harapan kami sangat besar terhadap mereka untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik untuk hari ini," Rasman menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dompet Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan dengan Uang Ratusan Ribu

Tim penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL menemukan dompet pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Dompet berisi identitas dan uang ratusan ribu rupiah.

"Dompet itu milik pramugari Sriwijaya Air," kata Dansatgasla Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama, Yayan Sofyan di KRI Rigel-933, Selasa 12 Januari 2021, dikutip dari Antara.

Dompet berwarna coklat itu terselip sejumlah identitas di antaranya kartu kesehatan dan kartu PT Sriwijaya Air Group bernama Yunni Dwi Saputri. Selain itu terselip beberapa lembar uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Sementara itu, Selasa petang, salah satu bagian dari kotak hitam yakni Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan telah ditemukan tim penyelam TNI Angkatan Laut (AL).

Tersisa Cockpit Voice Recorder (CVR) atau rekaman pembicaraan pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang masih dilakukan pencarian.

Â