Sukses

4 Tanggapan DPR soal Sosok Listyo Sigit, Calon Kapolri Pilihan Jokowi

Dalam surat yang diterima Ketua DPR Puan Maharani, Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo ditunjuk Jokowi menjadi calon Kapolri.

Liputan6.com, Jakarta - Surat Presiden (Surpres) Joko Widodo atau Jokowi terkait calon Kapolri telah diterima DPR pada hari ini, Rabu (13/1/2021).

Pada surat yang diterima Ketua DPR Puan Maharani, Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo ditunjuk Jokowi menjadi calon Kapolri.

Beragam tanggapan dari anggota dewan pun bermunculan terkait nama Listyo Sigit Prabowo, jenderal pilihan Jokowi untuk menggantikan Idham Aziz sebagai Kapolri.

Salah satunya dari Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry. Dia menilai, Listyo Sigit merupakan sosok jenderal muda yang reformatif.

"Pandangan kami di Komisi III, figur Listyo Sigit adalah figur reformatif. Kami berharap jenderal muda ini bisa membawa pembaharuan di tubuh polri," ujar Herman, Rabu (13/1/2021).

Tak hanya Herman Herry, penunjukkan Listyo Sigit itu juga mendapat tanggapan positif dari anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Cucun Ahmad Sjamsurijal.

Dia menilai prestasi dan rekam jejak Listyo Sigit cukup meyakinkan sehingga layak menjadi Kapolri.

Berikut beragam tanggapan dari para anggota dewan terkait penunjukkan Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 5 halaman

Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB

Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Cucun Ahmad Sjamsurijal menilai prestasi dan rekam jejak Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo cukup meyakinkan sehingga layak menjadi Kapolri.

"Kami menilai dari rekam jejak dan prestasi Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo cukup meyakinkan untuk menduduki jabatan sebagai Kapolri. Saya yakin proses fit dan proper test di DPR akan berjalan mulus," kata Cucun Rabu, (13/1/2021).

Dia yakin, Presiden Jokowi mempunyai pertimbangan matang untuk memilih Sigit. Dari sisi prestasi, Sigit mampu membongkar upaya menyelundupkan buronan Djoko Tjandra ke tanah air di Bareskrim.

Menurut Cucun, Listyo mampu menangkap Djoko Tjandra yang menjadi buronan selama belasan tahun dalam kasus cessie Bank Bali.

"Bareskrim di bawah komando Komjen Sigit juga cukup responsive dalam mengurai kasus-kasus yang menjadi perhatian publik, seperti peristiwa kebakaran di Gedung Utama Kejagung, di mana Polri akhirnya menetapkan jika kasus tersebut bukan sekadar ketidaksengajaan, tapi juga ada unsur pidananya," ucap dia.

Dari sisi pengalaman, lanjut Cucun, Lulusan Akpol 1991 tersebut pernah menduduki jabatan Kapolres di tiga wilayah yakni Pati, Sukoharjo, dan Surakarta.

Kemudian, pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Reskrim Polda Sulawesi Selatan dan Kapolda Banten. Selain itu, Sigit juga pernah menduduki kursi Kadiv Propam Mabes Polri, sebelum terpilih sebagai Kabareskrim.

"Pengalaman Komjen Sigit dalam menduduki berbagai jabatan strategis di Polri juga relative lengkap. Tiga kali menjabat Kapolres, pernah menduduki jabatan Direktur Reskrim Polda Sulsel, pernah jadi Kapolda, hingga menjabat Kabareskrim. Saya kira rekam jejak ini cukup mumpuni," ungkap Cucun.

Ketua Fraksi PKB DPR ini menambahkan, prestasi dan rekam jejak Sigit diperlukan untuk membawa institusi Polri menjadi kian professional, modern, dan terpercaya. Terlebih, tantangan Indonesia sebagai bangsa juga kian berat.

Upaya pengendalian penyebaran Covid-19 membutuhkan peran aktif Polri dalam menegakkan protokol Kesehatan.

Selain itu, upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi juga membutuhkan soliditas dan peran serta Polri sebagai pengayom masyarakat.

"Kita nanti lihat bersama bagaimana visi dan misi Komjen Sigit dalam mengelola institusi Polri dalam fit and proper test di Komisi III. Kita tentu berharap bersama jika Komjen Sigit akan mampu membawa Polri semakin professional dan dicintai rakyat," pungkas dia.

 

3 dari 5 halaman

Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP

Kemudian, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani juga turut menghormati keputusan Presiden Jokowi menunjuk Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri. Listyo bakal menggantikan Jenderal Idham Azis yang pensiun jika lolos uji kelayakan dan kepatutan.

Arsul menilai, angkatan Listyo yang relatif muda tidak menjadi masalah sebagai Kapolri. Sebab hal sama juga terjadi ketika Presiden Jokowi menunjuk Tito Karnavian sebagai Kapolri pada periode sebelumnya.

"PPP tidak melihat bahwa soal angkatan Pak Listyo Sigit Prabowo yg relatif muda tsb sbg sebuah masalah, karena sebelumnya juga telah ada preseden pada saat Presiden memilih Pak Tito Karnavian sebagai Kapolri," kata Arsul melalui pesan singkat.

Arsul meyakini, tidak akan memunculkan masalah yang terkait dengan senioritas di internal Polri. Sebab, ia menilai Listyo merupakan sosok pendengar.

"Kami yakin hal-hal yang sifatnya psikologis yang timbul terkait dengan senioritas akan bisa diatasi Pak Listyo Sigit Prabowo karena beliau selama ini dikenal sebagai sosok yang mau mendengar," tutup Arsul.

 

4 dari 5 halaman

Ketua Komisi III DPR

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry juga turut menanggapi penunjukan Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Jokowi. Herman menilai Listyo merupakan sosok jenderal muda yang reformatif.

"Pandangan kami di Komisi III, figur Listyo Sigit adalah figur reformatif. Kami berharap jenderal muda ini bisa membawa pembaharuan di tubuh polri," ujar Herman kepada wartawan.

Lebih lanjut, Herman menilai Listyo merupakan seorang pimpinan Polri yang bisa mengakomodasi semua pihak. Serta mempersatukan dan mensolidkan institusi Polri.

"Jenderal muda ini bisa menjadi seorang pimpinan Polri yang negarawan, yang bisa mengakomodir semua pihak. Artinya semua angkatan di polri dengan sistem profesional dan bisa merangkul senior dan junior, mempersatukan dan mensolidkan institusi Polri, itu harapan kami," terang dia.

Herman mengatakan, dalam rapat internal Komisi III, anggota dewan mengharapkan Listyo melakukan terobosan dan pembaharuan. Dia mengatakan sosok Listyo diterima Komisi III.

"Sejauh ini dari hasil rapat internal kami, mayoritas anggota komisi berharap betul kepada pak Listyo Sigit untuk melakukan terobosan-terobosan pembaharuan. Artinya mayoritas Komisi III menerima dan berharap," kata politikus PDIP ini.

Meski begitu, Listyo masih perlu mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Semua tergantung hasilnya nanti.

"Karena dalam fit and proper test akan kita lakukan secara profesional dan terbuka. Dan di situ publik bisa melihat apa yang dipertanyakan, apa yang menjadi komitmen, dan bagaimana jalannya fit and proper test tersebut. Lalu hasilnya nanti akan kita lihat sama-sama nanti," pungkas Herman.

5 dari 5 halaman

Wakil Ketua DPR

Senada, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin juga memuji Listyo Sigit. Dirinya menilai Listyo merupakan polisi berprestasi. Secara prestasi sudah diatas rata-rata.

"Secara prestasi, tentu di atas rata-rata, beliau sudah menduduki posisi di Kabareskrim," kata Azis.

Menurut dia, masing-masing punya penilaian untuk menilai track record Listyo. Masalah Listyo yang lebih muda juga tidak masalah, Azis mencontohkan Tito Karnavian yang kala itu menjadi Kapolri.

"Adapun pro dan kontra itu biasa, apalagi yang tadi disampaikan kan mengenai letting dan lain sebagainya, tentu sudah ada preseden waktu itu kan pak Tito Karnavian lettingnya di bawah dan bisa mengayomi dan bisa melakukan manajemen kontrol secara internal Polri," tutur Azis.

Azis melanjutkan, secara eksternal Listyo dapat bekerja sama dengan mitra kerja. Kemudian, dapat memberikan suatu pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat.

"Sehingga Polri di bawah kepemimpinan pak Sigit tentu bisa bersikap secara profesional, dapat mengayomi masyarakat dan merasa terlindungi bagi masyarakat," tandas politikus Golkar ini.Â