Sukses

Fakta-Fakta Terkait Wafatnya Syekh Ali Jaber

Kabar duka wafatnya Syekh Ali Jaber ini disampaikan Ustaz Yusuf Mansur melalui akun sosial media Instagram miliknya @yusufmansurnew.

Liputan6.com, Jakarta - Ulama Syekh Ali Jaber meninggal dunia hari ini, Kamis (14/1/2020) di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Kabar duka wafatnya Syekh Ali Jaber ini disampaikan Ustaz Yusuf Mansur melalui akun sosial media Instagram miliknya @yusufmansurnew.

"Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un. kami berduka atas wafatnya Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Semoga Allah merahmati dan meninggikan derajat beliau, Amin," demikian tulis Yusuf Mansur di akun instagram pribadinya, @yusufmansurnew, Kamis (14/1/2021).

Sebelumnya, Syekh Ali Jaber sempat dinyatakan positif Covid-19 bahkan dirawat di ICU salah satu rumah sakit.

Namun saat meninggal dunia, ditegaskan ulama yang berasal dari Arab Saudi itu sudah negatif Covid-19.

"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30, sudah dalam keadaan negatif covid. Di RS. Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," kata Yusuf Mansur.

Berikut fakta-fakta terkait wafatnya Syekh Ali Jaber dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 9 halaman

Dikabarkan Yusuf Mansur, Meninggal Dunia di RS Yarsi

Pendakwah Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia. Kabar tersebut disampaikan Ustaz Yusuf Mansyur.

Yusuf menyebut, Syekh Ali Jaber meninggal di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta.

"Benar Syeikh Ali Jaber wafat pukul 08.30 WIB," demikian tulis Yusuf Mansur di akun instagram pribadinya, @yusufmansyurnew Kamis (14/1/2021).

Dalam postingannya, Yusuf juga mengunggah video lamanya tengah berdoa dengan Syekh Ali Jaber dan para jemaah. Dia mengaku sengaja mengunggah ulang untuk sekalian mendoakan Syekh Ali Jaber.

"Kita semua kehilangan banget. Itu saya naekin video di postingan yang satu biar sekalian kita doa bareng. Bismillah ya, kita doakan banget," kata Yusuf.

 

3 dari 9 halaman

Sempat Positif Covid-19 dan Masuk ICU

Syekh Ali Jaber dinyatakan positif terpapar virus Corona Covid-19.

Kabar positif Covid-19 Syekh Ali Jaber disiarkan oleh sahabatnya Ustaz Yusuf Mansur melalui akun Instagram pribadinya. Sang ustaz pun meminta doa untuk kesembuhan Syekh Ali Jaber.

"Ayo kwn2, doain guru2 kita. Ini bertambah lagi. Tadi Aa Gym. Nyusul Ust Syafii Antonio. Skrg, Syeikh Ali. Mhn doain," tulis Ustaz Yusuf Mansur pada Selasa, 29 Desember 2020.

Syekh Ali Jaber pun kemudian mendapat perawatan intensif di ruang ICU di rumah sakit.

 

4 dari 9 halaman

Kondisi Membaik dan Meninggal Negatif Covid-19

Asisten pribadi Syekh Ali Jaber yaitu Abu Aras mengatakan kondisi sang ulama membaik dan menunjukkan perkembangan.

"Alhamdulillah kondisi Syekh Ali Jaber berangsur membaik sebagaimana keterangan resmi berkala yang diterima pihak keluarga dari dokter dan tim medis pihak RS," ujar Abu Aras kepada Showbiz Liputan6.com pada Senin, 4 Januari 2021.

Namun kabar duka justru datang. Syekh Ali Jaber meninggal dunia. Meski begitu, sebelum wafat, ia telah dinyatakan negatif.

"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30, sudah dalam keadaan negatif Covid. Di RS. Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," kata Ustaz Yusuf Mansur di Instagramnya.

Senada, Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Alhabsyi. Dia menegaskan, almarhum wafat dalam keadaan negatif Covid-19.

 

5 dari 9 halaman

Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Rumah Duka

Jenazah Syekh Ali Jaber telah tiba di rumah duka yang berada di di Jalan Pemuda Komplek Taman Berdikari Sentosa Blok i, No.5, RT.004, RW.09, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Jenazah Syekh Ali Jaber tiba di rumah duka sekitar pukul 14.19 Wib.

Saat itu, tak semua kendaraan bisa masuk untuk menuju ke kediaman almarhum. Hanya rombongan jenazah atau keluarga Syekh Ali Jaber saja yang diperbolehkan masuk.

Berdasarkan pantauan, sebelum bisa masuk ke kediaman almarhum Syekh Ali Jaber. Ustaz Yusuf Mansyur dan beberapa orang lainnya yang saat itu ikut mengantar jenazah, lebih dulu menjalani test Covid oleh petugas dari Pusdokkes Polri.

Selain itu, sejumlah karangan bunga juga terlihat ada di sekitar kediaman almarhum Syekh Ali Jaber. Salah satunya yakni dari Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi.

"Tidak berkerumunan, di dalam sudah penuh. Tidak boleh masuk lagi, untuk anak kecil sementara untuk menjauh," kata salah seorang petugas.

"Semua demi kepentingan kita bersama, hasil swab negatif bukan berarti boleh masuk," tambahnya.

 

6 dari 9 halaman

Dimakamkan di Ponpes Daarul Quran Tangerang

Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, nantinya jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Ketapang, Tangerang, Banten.

"Terima kasih Pak Kapolres dan Pak Dandim, makasih buat seluruh pimpinan Rumah Sakit Yarsi, makasih buat seluruh kawan-kawan dakwah Yayasan Syekh Ali Jaber, insyaallah kita mengantar Syekh Ali Jaber ke rumah duka dan pemakaman di Pesantren Darul Quran, Ketapang," kata Yusuf Mansyur di Jakarta.

 

7 dari 9 halaman

Minta Masyarakat Tak ke Rumah Duka

Yusuf Mansur mengimbau kepada masyarakat agar tidak datang ke rumah almarhum Syekh Ali Jaber. Masyarakat cukup melakukan salat gaib di masjid masing-masing saja.

"Tapi mohon, kami mengimbau tidak usah ke rumah duka ya, Pak Kapolres, Pak Dandim ya bu. Tidak usah ke rumah duka, tidak usah ke pemakaman, langsung solat gaib di masjid dan musala masing-masing dan kita ngaji dan doa di tempat masing-masing," ujar dia.

Dia mengajak masyarakat untuk sama-sama mendoakan Almarhum Syekh Ali Jaber.

"Mudah-mudahan amal sholeh diterima Allah SWT. Mari kita sama-sama doa, semoga Syekh Ali Jaber insyaallah husnul khotimah," kata Yusuf Mansur.

 

8 dari 9 halaman

Alasan Dimakamkann di Ponpes Daarul Quran

Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Quran dipilih sebagai tempat peristirahatan terakhir almarhum Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber atau akrab disapa Syekh Ali Jaber.

Dipilihnya pondok pesantren ini bukan tanpa alasan. Ternyata, semasa di Indonesia dan menyiarkan dakwah Islamnya, almahum juga mengajar di pesantren milik Ustaz Yusuf Mansyur tersebut.

"(Alasan) pertama, beliau memiliki kedekatan dengan Ustaz Yusuf Mansyur. Syekh Ali Jaber termasuk yang banyak mensupport guru-guru untuk Daarul Quran di awal-awal," tutur Hendi Herawan Saleh, salah seorang pengurus Ponpes Tahfiz Daarul Quran.

Syekh Ali Jaber, lanjut Hendi, menjadi orang pertama yang datang ke Daarul Quran. Lalu diikuti sang adik Syekh Muhammad Jaber. Kemudian datang bersama guru-guru lain yang akhirnya mereka menjadi ekspatriat di Daarul Quran.

"Banyak di Daarul Quran wasilahnya adalah Syekh Ali Jaber dan Syekh Muhammad Jaber. Di samping memang dakwahnya sama, yakni dakwah Al Quran," tutur Hendi.

Karena latar belakang kedekatan dengan sang guru inilah hingga membuat pengelola Ponpes Tahfiz Daarul Quran dengan para sukarelawan mempersiapkan semaksimal mungkin pemakaman untuk sang guru dan ulama asal Arab Saudi itu.

"Kami ketepatan saja atas permintaan keluarga, kami berusaha dengan hikmat," jelas dia.

 

9 dari 9 halaman

Keluarga Datang dari Lombok

Keluarga Almarhum Syekh Ali Jaber di Lombok, Nusa Tenggara Barat berangkat ke Tangerang. Hal ini karena Syekh Ali Jaber rencananya dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Quran, Ketapang, Tangerang.

"Barusan kami dapat telepon, bahwa abah akan dimakamkan di Tangerang, dan sekarang kami akan berangkat ke Tangerang," ujar Alhasan, putra kandung Syekh Ali Jaber.

Dia mengatakan, pihak keluarga tidak keberatan terkait lokasi tempat pemakaman, meskipun sebelumnya ada amanat agar Syekh Ali dimakamkan di Lombok.

"Amanat abah dimakamkan di Lombok. Tetapi, di mana saja dimakamkan, insyaallah itu yang terbaik, kami minta doa saja," kata Alhasan.

Dia mengatakan, pihak keluarga di Lombok sebenarnya berharap agar jenazah Syekh Ali dimakamkan di Lombok. Berbagai upaya pun telah dilakukan sejak pagi, seperti mencoba menghubungi ibu dan saudara kandung Syekh Ali Jaber yang ada di Jakarta.

Namun, upaya tersebut belum mendapat respons. Dan, sekitar pukul 14.30 Wita, pihak keluarga di Jakarta kemudian memberi kabar bahwa Syekh Ali Jaber akan dimakamkan di Tangerang.

Sementara itu, Faisal, ipar dari Syekh Ali Jaber mengatakan, ada enam orang yang berangkat ke Tangerang.

"Alhasan, putra kandungnya sendiri, Nadia, Istri Syekh Ali dan keluarganya yang lain," tutup dia.