Sukses

Adik Syekh Ali Jaber Minta Maaf untuk Sang Kakak

Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di area Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Quran, Cipondoh Kota Tangerang, Kamis (14/1/2021).

Liputan6.com, Tangerang - Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di area Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Quran, Cipondoh Kota Tangerang, Kamis (14/1/2021).

Setelah disalatkan, para keluarga menggotong jasad ulama asal Arab Saudi itu ke peristirahatan terakhirnya. Hanya beberapa langkah dari Masjid Ponpes Tahfiz Daarul Quran menuju pusara yang sudah dipersiapkan dari siang tersebut.

Pukul 16.45 WIB, jenazah Syekh Ali Jaber yang sempat ditusuk orang ketika dakwah itu, dimakamkan.

Lafaz Laillahaillallah tak putus mengantar almarhum ke pusara.

Setelah dimakamkan, sang adik yang memiliki paras, perawakan serta suara mirip almarhum, memberikan sambutan. Dia mengatakan, segala utang piutang ataupun tanggungan yang belum sempat dibayar oleh almarhum akan dialihkan kepadanya.

"Siapapun, di antara jamaah punya hak, punya utang piutang kepada Syeikh Ali Jaber, alihkan kepada saya," ujar Syekh Muhammad Jaber.

Dia pun memohon dibukakan pintu maaf, agar dilapangkan kubur sang kakak. "Kalau di antara kalian yang bisa memaafkan beliau, alhamdulillah, terima kasih," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Alasan Dimakamkan di Ponpes Tahfiz Daarul Quran

Sebelumnya, Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Quran dipilih sebagai tempat peristirahatan terakhir almarhum Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber atau akrab disapa Syekh Ali Jaber.

Dipilihnya pondok pesantren ini bukan tanpa alasan. Ternyata, semasa di Indonesia dan menyiarkan dakwah Islamnya, almahum juga mengajar di pesantren milik Ustaz Yusuf Mansyur tersebut.

"(Alasan) pertama, beliau memiliki kedekatan dengan Ustaz Yusuf Mansyur. Syekh Ali Jaber termasuk yang banyak mensupport guru-guru untuk Daarul Quran di awal-awal," tutur Hendi Herawan Saleh, salah seorang pengurus Ponpes Tahfiz Daarul Quran, Kamis (14/1/2021).

Syekh Ali Jaber, lanjut Hendi, menjadi orang pertama yang datang ke Daarul Quran. Lalu diikuti sang adik Syekh Muhammad Jaber. Kemudian datang bersama guru-guru lain yang akhirnya mereka menjadi ekspatriat di Daarul Quran.

"Banyak di Daarul Quran wasilahnya adalah Syekh Ali Jaber dan Syekh Muhammad Jaber. Di samping memang dakwahnya sama, yakni dakwah Al Quran," tutur Hendi.

Karena latar belakang kedekatan dengan sang guru inilah hingga membuat pengelola Ponpes Tahfiz Daarul Quran dengan para sukarelawan mempersiapkan semaksimal mungkin pemakaman untuk sang guru dan ulama asal Arab Saudi itu.

"Kami ketepatan saja atas permintaan keluarga, kami berusaha dengan hikmat," katanya.Â