Sukses

BPOM dan MUI Dinilai Sudah Memastikan Vaksin Covid-19 Sinovac Aman dan Halal

Ardiansyah melanjutkan, untuk menilai keaslian vaksin bisa dengan melihat wadah, segel, label, hingga bentuk fisik vaksin.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diyakini tidak akan mungkin membohongi rakyat dalam vaksinasi Covid-19. Vaksin yang disuntikan ke para pejabat negara dan masyarakat tidak akan berbeda.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) dr. Ardiansyah Bahar mengatakan proses vaksinasi kepada Presiden Joko Widodo dan para pejabat negara sangat terbuka. Masyarakat bisa melihat secara jelas karena disiarkan secara langsung melalui televisi.

"Kita bisa melihat bersama proses penyuntikan yang ada, mulai dari vaksin masih dalam kemasan hingga disuntikkan ke Presiden. Tentu sangat kecil kemungkinan bila vaksin yang digunakan tersebut bukan Sinovac yang akan disuntikan juga ke masyarakat," kata Ardiansyah kepada wartawan, Kamis (14/1/2021).

Proses vaksinasi perdana juga diikuti berbagai unsur masyarakat. "Hal yang perlu kita pastikan adalah vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat benar aman, efektif, dan halal. Terkait ini telah dijawab oleh BPOM dan MUI," tuturnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) sudah memastikan vaksin Covid-19 Sinovac telah diuji coba tahap ketiga dan telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Vaksin Sinovac secara keseluruhan aman. Berdasarkan evaluasi khasiat, vaksin Sinovac sudah mampu membentuk antibodi di dalam tubuh dan mampu membunuh serta menetralkan virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah mengeluarkan fatwa kehalalan vaksin Sinovac dengan mempertimbangkan proses hasil audit LPPOM MUI.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Keaslian Vaksin

Ardiansyah melanjutkan, untuk menilai keaslian vaksin bisa dengan melihat wadah, segel, label, hingga bentuk fisik vaksin. Sekretaris Umum Pengurus Pusat Per Perhimpunaan Dokter Umum Indonesia (PDUI) ini mengatakan banyak perdebatan di masyarakat terkait hal ini karena memang masyarakat belum familiar dengan vaksin Sinovac.

Dengan kondisi tersebut, masyarakat hendaknya mencari informasi terkait vaksin dari sumber yang jelas. "Baik itu dari tenaga kesehatan ataupun institusi yang berwenang," tegas Ardiansyah.

Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Rodman Tarigan menepis tudingan cairan yang disuntikan ke Presiden Jokowi bukan vaksin Sinovac. "Saya percaya yang disuntikan ke Bapak Presiden adalah vaksin Sinovac."