Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pelabuhan Mamuju hingga rumah sakit di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat rusak berat akibat guncangan gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,2.
“Pelabuhan Mamuju rusak. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju rusak,” kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati dalam konpers daring, Sabtu (16/1/2021).
Raditya menyebut kantor Gubernur Sulawesi Barat juga terkena dampak gempa dan mengalami kerusakan.
Advertisement
BNPB masih terus melakukan pendataan rumah warga yang rusak terdampak gempa bumi. "Kemudian Jembatan Kuning di Takandeang, Mamuju rusak. Kemudian di Kabupaten Mamuju, Kota Maleo, rusak berat. Kantor Gubernur Sulawesi Barat rusak berat. Rumah warga rusak dalam proses pendataan,” ujarnya.
Selain itu, RS Mitra Manakarra roboh dan rusak berat. Meski demikian, sebagian jaringan listrik di lokasi gempa telah menyala.
“Rumah Sakit Mitra Manakarra roboh, rusak berat. Satu unit minimarket rusak berat. Jaringan listrik padam sebagian sudah mulai dinyalakan,” katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Meninggal 46 Orang
Sementara itu, update korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari di Provinsi Sulawesi Barat yakni sebanyak 46 orang.
Rinciannya adalah 37 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 9 orang di Kabupaten Majane. “Sehingga total 46 orang meninggal dunia,” katanya
Sementara korban luka-luka sebanyak 826 orang. “Terdapat 415 rumah rusak di Mamuju, masih proses pendataan,” ujarnya.
Advertisement