Sukses

Imbas Awan Panas Gunung Semeru, 5 Kecamatan di Lumajang Terkena Hujan Abu Vulkanik

Imbas awan panas Gunung Semeru, lima kecamatan di Lumajang, Jawa Timur terkena hujan abu vulkanik.

Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau 'Waspada', menyusul terjadinya Awan Panas Guguran (APG) pada Sabtu 16 Januari 2021. Imbas awan panas tersebut, lima kecamatan di Lumajang, Jawa Timur terkena hujan abu vulkanik.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, abu vulkanik dari gunung Semeru menghujani Kecamatan Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Gucialit, dan Pasirian.

"Hujan abu vulkanik Gunung Semeru mengguyur satu dusun di satu desa di Kecamatan Candipuro, yakni Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur," kata dia seperti dilansir dari Antara, Minggu (17/1/2021).

Untuk di Kecamatan Pasrujambe, hujan abu vulkanik imbas dari gunung Semeru juga menghujani Dusun Munggir, Dusun Sumberingin, Dusun Tulusrejo dan Dusun Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Desa Kertosari, Desa Jambearum, Desa Jambe Kumbu, Desa Sukorejo.

Sedangkan di Kecamatan Senduro ada beberapa desa yang diguyur abu vulkanik yakni Desa Senduro, Desa Burno, Desa Kandangtepus, Desa Wonocempokoayu, Desa Ranupane, Desa Pandansari, Desa Kandangan, dan Desa Bedayu.

Selanjutnya, dua desa di Kecamatan Gucialit yakni Desa Sombo, Desa Gucialit, di Kecamatan Pasirian juga ada dua desa yang terdampak hujan abu vulkanik Semeru yakni Desa Pasirian dan Desa Nguter.

Mengantisipasi hal tersebut, BPBD Lumajang membagikan masker. "Kami juga membagikan masker di wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru," kata Wisnu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dampak Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur meletus pada pukul 17.24 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan ancaman bahaya yang ditimbulkan dari meletusnya Gunung Semeru tersebut.

PVMBG memastikan bahwa potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru adalah berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

"Kemudian potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak," jelas PVMBG dalam keterangan resmi, Sabtu (16/1/2021).

Apabila terjadi hujan dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.

Gunung Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) yang meluncur sejauh kurang lebih 4 kilometer dan disertai guguran lava dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan. Kendati demikian, PVMBG menyatakan status Gunung Semeru masih dalam level II atau waspada.

Adapun penetapan status gunung api tersebut didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II atau Waspada," jelas PVMBG.