Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih mendata sekolah yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Hendarman mengatakan, sementara ini lebih dari 20 sekolah rusak akibat bencana tersebut.
"Hingga pukul 12.59 Wita, terdata 10 sekolah di Kabupaten Majene, dan 14 sekolah di Kabupaten Mamuju, serta 3 sekolah di Kabupaten Mamasa yang terdampak gempa dengan kondisi sekolah rusak berat, sedang dan ringan. Kemendikbud saat ini masih mendata sekolah yang terdampak gempa," kata Hendarman dalam keterangan pers soal gempa Sulbar, Minggu (17/1/2021).
Hendarman menjelaskan, di Kabupaten Mamuju, ada lima sekolah yang rusak ringan yakni SDN Inp Tajimane, SDN 2 Tapalang, SDN Serang, dan SDN Taan Galung, SMPN 3 Mamuju. Sedangkan tiga sekolah rusak sedang, yakni SDN Inp Kasambang, SMPN 2 Tapalang, dan SMAN 2 Tapalang. Sekolah dalam kondisi rusak berat, SMKN 1 Rangas, SMPN 2 Mamuju, TK Pembina Terpadu, TK Alquba Kasiwa, TK Aisyah Axuri, dan TK Anggrek Pampioang.
Advertisement
Di Kabupaten Majene terdapat lima sekolah rusak berat antara lain TK Pertiwi Malunda, SDN 18 Inp Banua, SDN 004 Mekatta, SMKS Bunga Bangsa, dan SMKN 6 Majene. Dua sekolah rusak sedang adalah SDN 009 Sasende dan SDN 12 Inpres Pettabeang. Tiga sekolah rusak ringan antara lain SDN 16 Tanisi, SMP 1 Malunda, dan SMAN 1 Malunda.
Sementara di Kabupaten Mamasa terdapat tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan, yakni SDN 008 Pangandaran, SDN 10 Baruru, dan SMPN 4 Aralle.
"Kerusakan kategori berat akibat gempa antara lain bangunan sekolah dan dinding sebagian besar roboh. Sementara itu, untuk kategori sedang antara lain plafon sekolah jebol, atap roboh, ada beberapa dinding roboh dan retak sebagian. Untuk kategori ringan, plafon sekolah jebol, dinding retak, dan pagar roboh," beber Hendarman soal gempa Sulbar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bantuan
Hendarman mengatakan Kemendikbud telah menurunkan tim untuk membantu satuan pendidikan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang terkena dampak gempa.
Selain itu, Kemendikbud sudah membuka posko di Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Msyarakat (BP PAUDDIKMAS) di Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.
Hendarman menjelaskan melalui LPMP dan BP PAUDDIKMAS Provinsi Sulawesi Barat telah turun ke lapangan untuk memberikan bantuan darurat kebutuhan pokok bagi para korban diantaranya makanan, pakaian, tenda darurat, dan peralatan belajar.
“Tim dari LPMP dan BP PAUDDIKMAS Sulawesi Barat langsung terjun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan pokok yang darurat bagi para korban,” tutur Hendarman.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement