Sukses

Top 3 News: Gunung Semeru yang Jadi Perhatian Usai Muntahkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali aktif pada pukul 17.24 WIB, Sabtu sore, 16 Januari 2021 dengan mengeluarkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi terkini Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur yang kembali menunjukkan geliat aktivitasnya mendapat perhatian pembaca hingga menjadi top 3 news hari ini.

Gunung Semeru kembali aktif pada pukul 17.24 WIB, Sabtu sore, 16 Januari 2021 dengan mengeluarkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4 kilometer.

Dan pada Minggu, 17 Januari 2021 dini hari, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, berdasarkan laporan pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, sebagian besar badan Gunung Semeru masih tertutup kabut. Selain itu, sempat terdengar beberapa kali suara letusan atau gemuruh.

Kemudian berita terpopuler lainnya adalah adanya dugaan penganiayaan yang dialami sejumlah orang saat hendak membawa bantuan untuk korban bencana longsor Sumedang, Jawa Barat.

Kejadian itu berlangsung pada Jumat, 15 Januari 2021 oleh korban Karta Gunawan (37) bersama temannya mengendari motor saat membawa bantuan bencana longsor Sumedang untuk dibawa ke Dusun Bojong Kondang.

Polres Sumedang pun lalu mengamankan 42 orang yang diduga terlibat penganiayaan tersebut. Mereka mengadang ketika korban membawa bantuan dan berakhir dengan penusukan menggunakan benda tajam. Korban meninggal dunia lantaran mengalami pendarahan.

Sementara itu, pembaca kanal News Liputan6.com juga banyak mencari kabar soal adanya gelombang tinggi di Manado.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Manado tidak panik usai gelombang tinggi yang menerjang pada Minggu, 17 Januari 2021.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin, 18 Januari 2021:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 5 halaman

Melihat Kondisi Terkini Gunung Semeru Usai Muntahkan Awan Panas

Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur kembali menunjukkan geliat aktivitasnya sejak Sabtu sore, 16 Januari 2021.

Tepatnya pada pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4 kilometer.

Kemudian, sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diguyur hujan abu vulkanik Gunung Semeru setelah gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi dan meluncurkan awan panas guguran.

"Hujan abu vulkanik Gunung Semeru mengguyur satu dusun di satu desa di Kecamatan Candipuro yakni Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, Sabtu, 16 Januari 2021.

Dan pada Minggu, 17 Januari 2021 dini hari, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, berdasarkan laporan pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, sebagian besar badan Gunung Semeru masih tertutup kabut. Selain itu, sempat terdengar beberapa kali suara letusan atau gemuruh.

 

Selengkapnya...

3 dari 5 halaman

Seorang Warga Ditusuk Saat Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumedang

Polres Sumedang mengamankan 42 orang yang diduga terlibat penganiayaan di kawasan Cimanggung, Jawa Barat. Adapun korban penganiayaan saat itu hendak membawa bantuan untuk korban bencana longsor Sumedang.

"Ya betul, kami sudah amankan 42 orang," kata Kasatreskrim Polres Sumedang AKP Yanto Slamet, Minggu, 17 Januari 2021.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut tejadi pada Jumat 15 Januari 2021. Saat itu korban Karta Gunawan (37) bersama temannya mengendari motor membawa bantuan bencana longsor Sumedang untuk dibawa ke Dusun Bojong Kondang.

Diperjalanan, mereka diadang sejumlah pemuda dan berakhir dengan penusukan dengan benda tajam. Korban meninggal dunia lantaran mengalami pendarahan.

 

Selengkapnya...

4 dari 5 halaman

Gelombang Tinggi di Manado Bukan Tsunami, BMKG Minta Warga Tak Panik

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Manado tidak panik usai gelombang tinggi yang menerjang, Minggu, 17 Januari 2021.

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, naiknya air di pesisir Manado bukanlah diakibatkan tsunami, melainkan karena cuaca ekstrem.

"Peristiwa naiknya air laut yang menyebabkan banjir terjadi di Pesisir Manado kemarin merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Indonesia. Jadi, masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu mengungsi, tapi tetap waspada dan terus memantau serta memperhatikan update informasi cuaca terkini dari BMKG," kata Eko dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Januari 2021.

Eko menjelaskan, banjir yang menerjang wilayah pesisir Manado dipengaruhi beberapa faktor, antara lain angin kencang dengan kecepatan angin maksimum 25 Knot yang berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5-4 meter.

 

Selengkapnya...

5 dari 5 halaman

Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru