Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung lokasi banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada hari ini, Senin (18/1/2021).
Berdasarkan informasi yang disampaikan Biro Pers Kepresidenan, Jokowi langsung meninjau bencana banjir yang terjadi dari titik Sungai Martapura di jembatan Pakauman pada pukul 13.30 Wita.
Baca Juga
"Titik tinjauan berada di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Saat meninjau, Presiden didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono," tulis keterangan resmi Biro Pers Kepresidenan, seperti dikutip Liputan6.com, Senin (18/1/2021).
Advertisement
Saat meninjau, Jokowi menyebut banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan itu adalah sebuah fenomena yang tidak pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir.
"Mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi (banjir) di Provinsi Kalimantan Selatan, curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut sehingga daya tampung Sungai Barito meluap ke 10 kabupaten," kata Jokowi di Jembatan Mataraman, Kalimantan Selatan, saat jumpa pers daring.
Berikut deretan hal terkait kunjungan langsung Jokowi ke lokasi banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Didampingi Menteri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendarat di Kalimantan Selatan, siang ini, Senin (18/1/2021). Biro Pers Kepresidenan mengonfirmasi, Jokowi langsung meninjau bencana banjir yang terjadi dari titik Sungai Martapura di jembatan Pakauman, pada pukul 13.30 Wita.
"Titik tinjauan berada di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Saat meninjau, Presiden didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono," tulis keterangan resmi Biro Pers Kepresidenan, seperti dikutip Liputan6.com, Senin.
Selain Menteri PUPR, Jokowi juga didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Banjar Khalilurrahman.
Â
Advertisement
Bagikan Makanan ke Korban Banjir
Jokowi tak hanya memantau lokasi terdampak bencana banjir Kalsel di Kelurahan Pekauman. Dia pun juga menginstruksi jajaran terkait untuk memberikan aksi penanggulangan.
Berdasarkan dari laporan Biro Pers Kepresidenan, instruksi diberikan Jokowi langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.
Selain meninjau, Jokowi juga menyerahkan sejumlah bantuan sembako, makanan siap saji, dan masker ke beberapa warga di lokasi terdampak.
Â
Sebut Banjir Kalsel Akibat Luapan Sungai Barito
Jokowi menilai banjir di Kalimantan Selatan adalah sebuah fenomena yang tidak pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir.
Menurut dia, banjir disebabkan luapan Sungai Barito akibat curah hujan yang tinggi, sehingga debit air tak mampu ditampung.
"Mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi (banjir) di Provinsi Kalimantan Selatan, curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut sehingga daya tampung Sungai Barito meluap ke 10 kabupaten," kata Jokowi.
Jokowi melihat, curah hujan yang turun sangat tinggi. Tercatat dalam 10 hari berturut-turut hujan menurunkan 2,1 miliar kubik air. Padahal, daya tampung Sungai Barito diketahui sebatas 230 juta meter kubik.
"Sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota, saya hanya ingin memastikan ke lapangan," ujar Jokowi.
Â
Advertisement
Perintah Jokowi untuk Pembantunya
Jokowi memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk memperbaiki akses jalan dan jembatan terdampak banjir Kalsel. Menurut dia, ini untuk melancarkan distribusi bantuan. Dia pun meminta agar jembatan yang rusak bisa selesai tiga sampai empat hari.
"Kerusakan infrastruktur ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat, ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir dan saya sudah minta menteri PU agar dalam 3-4 hari ini bisa dielesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," kata Jokowi.
Selain menyoroti soal perbaikan jalan, Jokowi menilai evakuasi warga terdampak bencana banjir saat ini sudah tertangani dengan baik. Hanya saja, Dia meminta konsen untuk logistik di tenda pengungsian agar terdistribusi merata.
"Logistik ini penting hampir 20 ribu masyrakat ada di tenda pengungsian," ungkap Jokowi.
Jokowi meminta kepada pemerintah setempat, jika terdapat kekurangan bisa langsung diinformasikan ke pusat. Jokowi berjanji, pemerintah pusat siap turun tangan membantu untuk memulihkan kondisi masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan.
"Jadi kekurangan yang ada bisa dibantu oleh Pemerintah Pusat, saya sampaikan duka cita atas korban meninggal di musibah banjir ini, smoga keluarga ditinggalkan mendapat kesabaran dan keikhlasan," jelas dia.
Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian
Advertisement