Sukses

Satgas Covid-19 Depok Minta RSUD Tambah Tempat Tidur Isolasi

Satgas Covid-19 Depok telah meminta instansi vertikal milik pusat dapat dimanfaatkan untuk menjadi rumah sakit darurat penanganan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Gugus Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyatakan, pihaknya sedang mendorong rumah sakit di Depok untuk menambah kembali tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19.

"Kami sedang mendorong RSUD Depok untuk menambahkan kembali tempat tidur isolasi. Begitupun beberapa rumah sakit sudah diundang untuk menambahkan lagi tempat tidur isolasi," kata Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana, Kamis (21/1/2021).

Dadang mengatakan, keterisian tempat tidur ICU telah mencapai 92 persen. Untuk keterisian tempat tidur penanganan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mencapai 84 persen.

"Alhamdulillah dalam kurun dua minggu mulai tanggal 5 hingga 20 Januari 2021, ada penambahan untuk tempat tidur dengan total mencapai 62 tempat tidur," ujar dia.

Dadang menjelaskan, tempat tidur ICU dari 59 ditambah 17 tempat tidur. Untuk tempat tidur pasien isolasi Covid-19 dari 727 tempat tidur ditambah 45 tempat tidur.

Dia menambahkan, pihaknya berharap, bangunan-bangunan pemerintah dapat digunakan untuk rumah sakit darurat Covid-19.

"Selain itu kami telah meminta instansi vertikal milik pusat dapat dimanfaatkan untuk menjadi rumah sakit darurat penanganan Covid-19," kata Dadang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

409 Tenaga Kesehatan di RSUD Kota Depok Dapat Vaksin Covid-19

Dinas Kesehatan Kota Depok sedang melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan RSUD Kota Depok. Pemberian vaksinasi ditujukan untuk mencegah penularan Covid-19 kepada tenaga kesehatan yang berjuang membantu penyembuhan pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan, pemberian vaksin Covid-19 pada tahap pertama ditujukan untuk tenaga medis yang dilakukan sejak Senin, 18 Januari 2021.

"Ada 409 tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin untuk mencegah penularan Covid-19," ujar Novarita, Kamis (21/1/2021).

Novarita mengungkapkan, tenaga kesehatan yang mendapatkan pemberian vaksin dapat memilih fasilitas pelayanan kesehatan yang diinginkannya. Dengan begitu akan memudahkan dan mempercepat tenaga kesehatan atau vaksinator memberikan vaksin.

"Kami menyediakan 60 fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemberian vaksin," ucap Novarita.

Novarita menuturkan, sesuai Standar Operasional Prosedur, tenaga kesehatan yang akan di vaksin akan dilakukan screening. Apabila dari screening tersebut terdapat indikator yang tidak memenuhi syarat, maka tidak dapat di vaksin. Pemberian vaksin diharapkan dapat melindungi tenaga kesehatan yang membantu penyembuhan pasien non Covid-19 maupun pasien Covid-19.

"Adanya pemberian vaksin dapat melindungi tenaga kesehatan maupun masyarakat dari penularan Covid-19, tandas Novarita.