Sukses

Penjelasan PVMBG soal Gempa Magnitudo 7,1 di Melonguane yang Terasa hingga Filipina

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menerbitkan analisa soal gempa bumi berkekuatan (magnitudo) M 7,1 Melonguane.

Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menerbitkan analisa soal gempa bumi berkekuatan (magnitudo) M 7,1 Melonguane (ibu kota Kabupaten Talaud) Provinsi Sulawesi Utara. Gempa tersebut berada di kedalaman 154 kilometer, berjarak sekitar 131,5 kilometer timur laut Kota Melonguane.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Talaud. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh endapan kuarter yang terdiri dari endapan pantai, endapan sungai dan batuan rombakan gunung api muda yang sebagian telah mengalami pelapukan.

"Endapan kuarter dan batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi," ujar Kasbani dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Jumat, 22 Januari 2021.

Kasbani menambahkan berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa bumi dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) dan Jerman (GFZ), maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Laut Filipina dengan jenis mekanisme sesar naik berarah relatif utara-selatan.

Kasbani menjelaskan kedudukan penujaman Lempeng Laut Filipina itu berpusat di N 337°E dip 29° dan rake 68° (Data USGS Amerika Serikat atau kedudukan N 341°E dip 27° dan slip 70° (Data GFZ Jerman). Sebaran penunjaman Lempeng Laut Filiphina dimulai dari timur Pulau Halmahera, Morotai hingga ke timur Filipina.

"Hingga tanggapan ini dibuat menurut informasi, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan kerusakan RSUD Talaud. Belum ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi ini," kata Kasbani.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Terasa di Talaud

Kasbani menerangkan kejadian gempa bumi ini tercatat di pos pengamatan Gunung Api Awu di Pulau Sangihe dan terasa pada skala II-III MMI (Modified Mercally Intensity).

Menurut informasi Badan Meteorologi Klimiatologi dan Geofisika (BMKG) guncangan gempa bumi terasa di daerah Kabupaten Talaud pada skala III-IV MMI.

"Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena energinya tidak cukup kuat memicu terjadinya tsunami," tegas Kasbani.

Adanya kejadian itu, PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menerbitkan rekomendasi agar masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Serta tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang kekuatannya semakin mengecil.