Sukses

Tim DVI: Terkumpul 714 Sampel DNA Milik Keluarga dan Korban Sriwijaya Air SJ 182

Sementara itu, Tim DVI Polri memasang target sepekan untuk menyelesaikan proses identifikasi terhadap korban pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak.

Liputan6.com, Jakarta Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dalam sepekan ke depan akan fokus memprofiling sampel DNA korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021. 

Profiling dilakukan guna merekonsiliasi sampel DNA korban Sriwijaya Air dengan pihak keluarga. Proses ini dibutuhkan agar tim DVI dapat memastikan identitas dari bagian tubuh korban yang selama ini telah terkumpul.

Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko mengungkapkan, hingga saat ini sampel DNA, baik itu sampel antemortem, yakni dari keluarga korban maupun sampel postmortem atau sampel korban telah terkumpul sebanyak 714 sampel.

"Tadi saya sampaikan, proses DVI ini belum selesai. Kami masih punya 540 profil DNA dari postmortem dan 174 dari antemortem. Dalam satu minggu ini kami akan menyelesaikan profil," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (22/1/2021).

Setelah proses profiling dilakukan, pihaknya akan mencocokkan sampel DNA korban Sriwijaya Air dengan sampel DNA pihak keluarga. 

"Jadi saya ingatkan 325 kantong itu tidak mencerminkan seluruh penumpang on board. Jadi bisa jadi itu ada (bagian tubuh milik orang) yang sama. Jadi setelah satu minggu kami membuat profil, kami (akan) bisa menentukan, mana yang masuk korban, mana yang bukan," jelasnya.

"Diharapkan nanti setelah profil DNA itu didapatkan semuanya, kami akan evaluasi, analisis, dan kita cocokkan dengan profil dari antemortem," sambung Hery.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Terget Seminggu Selesaikan Identifikasi

Tim DVI Polri memasang target sepekan untuk menyelesaikan proses identifikasi terhadap korban pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak.

Hery menuturkan, kendati proses pencarian para korban telah dihentikan, pihaknya tetap melanjutkan proses identifikasi.

"Operasi DVI tetap berjalan. Semoga dalam satu minggu ini kami bisa selesaikan sampel dari antemortem dan postmortem untuk direkonsiliasi," kata Hery di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Sampai saat ini, lanjut dia, total jumlah korban yang telah teridentifikasi sebanyak 47 korban. Sebanyak 35 korban di antaranya telah diserahkan ke pihak keluarga. Sementara, 12 korban lainnya masih berada di RS Polri menunggu untuk diserahkan.