Sukses

Belajar dari Rumah Eps 13: Mobil untuk Odi

Kali ini, Belajar dari Rumah bakal menceritakan kisah tentang ‘Mobil untuk Odi’.

Liputan6.com, Jakarta Kali ini, Belajar dari Rumah bakal menceritakan kisah tentang ‘Mobil untuk Odi’.  Dalam kisah tersebut, Odi sebagai penjual minuman mendapatkan pesanan yang banyak dari suatu kota. Alhasil, Odi semangat untuk membuatnya. Namun, ketika dalam perjalanan, Odi yang menggunakan sepeda terjatuh dan membuat semua minumannya tumpah. Alhasil Odi merugi.

Setelah kejadian tersebut Odi kembali mendapatkan pesanan. Namun, ia ragu karena lokasi pesanan sangat jauh dan tak mungkin bisa menggunakan sepeda. Apalagi, Odi sangat khawatir kejadian ia terjatuh bersama pesanan minumannya dengan sepeda. 

Akhirnya Odi berpikir untuk membeli kendaraan bermotor. Dengan tekad yang kuat, Odi mulai mencari mobil pilihan di dealer. Setelah sampai, Odi bertemu dengan salah satu penjaga dealer. Lantas, Odi bertanya, kendaraan mana yang bisa aku beli namun ramah lingkungan. 

Penjaga itu menjawab, Odi bisa membeli mobil dengan bahan bakar diesel. Pasalnya, bahan bakar tersebut biasa digunakan untuk membawa muatan yang berat. Lagi pula, bahan bakar diesel sangat efisien. 

Setelah itu, Odi kembali bertanya, kendaran berbahan bakar bensin. Penjaga itu menjawab bahwa kendaraan berbahan bensin bisa digunakan untuk kendaraan mobil yang dipakai sehari-hari. Keuntungannya bisa lebih cepat dan efisiensi. 

Odi bisa menggunakan bahan bakar bensin jenis Pertamax yang ramah lingkungan dan lebih irit. Selain itu, Odi juga bisa menggunakan bahan bakar Pertalite yang lebih terjangkau dari Pertamax dan tersedia di banyak tempat. 

Akhirnya Odi memilih mobil berbahan bakar diesel karena manfaat yang diberikan dan ramah lingkungan. 

Perbandingan bahan bakar

Masih sama dengan cerita sebelumnya yaitu bahan bakar, kali ini Belajar dari Rumah Esp 13 menceritakan tentang ‘Salah Isi’. Dalam cerita tersebut diperlihatkan Awang datang ke pom bensin terdekat. Ia ingin mengisi bahan bakar sepeda motornya dengan jenis bahan bakar solar. 

Awang pun semangat mengisi di pom bensin. Padahal, petugas pom bensin sudah menanyakan apakah Awang yakin menggunakan solar untuk sepeda motornya? Awang pun optimis bahwa dengan mengisis sepeda motornya dengan solar, bisa melaju dengan cepat dan bertenang. 

Setelah mengisi, Awang pun tancap gas. Setelah beberapa menit berjalan, Awang kaget mesin sepeda motornya mengeluarkan asap dan akhirnya motornya mogok. Awang pun kebingungan. Akhirnya ia bawa sepeda motornya ke bengkel. 

Setelah sampai, Awang bercerita ke orang bengkel bahwa sebelum sepeda motornya berasap ia mengisi tangki dengan solar. Sontak, orang bengkel menasehati Awang. Ia mengatakan bahwa solar itu untuk mesin diesel bukan untuk kendaraan bahan bakar bensin. 

Memang solar bisa membuat kendaraan bertenaga dan mampu membawa barang yang berat dengan jarak yang jauh. 

Setelah mendengar nasihat itu, Awang pun menangis dan tidak ingin mengulangi kejadian tersebut.

 

(*)