Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta tidak akan mencapai 80 persen tanpa pasien dari luar Jakarta. Namun ia menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI berkomitmen melayani seluruh pasien Covid baik ber-KTP Jakarta atau luar Jakarta.
"Faktanya, bahkan sampai hari ini tidak kurang dari 24-30 persen kami ikut melayani warga di luar Jakarta. Artinya kalau tanpa itu, sebetulnya posisi kami tidak pada 84 atau 86 persen okupansinya," ujar Riza di Balai Kota, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga
Politikus Gerindra itu berhitung, keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid di Jakarta berkisar 60 persen, jika seluruh pasien yang dirawat adalah warga DKI saja.
Advertisement
"Mungkin kisarannya tinggal 60-an atau 55 tapi karena kami selama ini memberikan pelayanan tidak membedakan, seluruh warga Indonesia kami layani secara baik, apakah orang Jakarta maupun non Jakarta maka okupansi kami naik sampai 84-86 persen," jelasnya.
Ia pun memastikan Pemprov terus menambah kapasitas fasilitas kesehatan agar pelayanan pasien Covid-19 tidak tumbang sebagaimana yang disampaikan Sekretaris Jenderal Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Lia Gardenia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Waspada Bila Lebihi 60 Persen
Lia meminta rumah sakit di Indonesia dengan keterpakaian tempat tidur lebih dari 60 persen untuk berhati-hati. Sebab, keterpakaian tempat tidur di atas 60 persen bisa mengakibatkan rumah sakit kolaps atau stagnasi.
"Kalau bisa angka yang mencapai 60 persen ke atas itu harus hati-hati," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (26/1/2021).
Dia menyebut, ada 10 provinsi di Indonesia yang mencatat keterpakaian tempat tidur rumah sakit di atas 60 persen. Yakni, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Lampung dan Jawa Tengah.
Selain 10 provinsi tersebut, ada beberapa provinsi lain di Indonesia yang memiliki keterpakaian tempat tidur rumah sakit mendekati 60 persen. Misalnya, Bali. "Adapun yang sudah hampir-hampir Bali. Sudah mulai mengkhawartirkan," ujarnya.
Lia menjelaskan, standar aman keterpakaian tempat tidur rumah sakit berada di angka 50 persen. Pada angka tersebut, rumah sakit masih bisa menerima pasien yang masuk. Namun, jika keterpakaian tempat tidur lebih dari 50 persen atau 60 persen, kondisi rumah sakit tersebut mulai mengkhawatirkan.
"Kalau (keterpakaian rumah sakit) 60 persen juga sudah meningkat tapi oke lah masih bisa tambah pasien baru. Tapi kalau sudah kayak 85 persen susah banget mau memindahkan," kata dia.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement