Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, total kerusakan dan kerugian akibat gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat mencapai Rp 829,1 miliar. Data tersebut terakhir dihimpun pada 26 Januari 2021
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Rifai mengungkapkan, data kerusakan dan kerugian akibat gempa ini masih bisa berubah.
Sebab, Tim Jitupasna dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB masih terus mendatanya. Rifai mengatakan, data yang sudah ada akan diproses dan dilaporkan ke Gubernur Sulbar untuk segera ditindaklanjuti. Begitu pula dengan data susulan. Warga yang sudah terdata kerusakan rumahnya akan segera diberikan dana stimulan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Advertisement
"Sesuai catatan saya hampir 80 persen warga yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang, nah mereka akan segera meninggalkan tempat pengungsian. Dana stimulan langsung kami berikan ke mereka 100 persen," kata Rifai dalam keterangan persnya, Rabu (27/1/2021).
Rifai mengungkapkan, pemberian dana stimulan itu dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Targetnya, kata dia, pemulihan pascagempa di Sulbar akan selesai pada bulan Juni 2021.
"Langkah ini akan mempercepat pemulihan pascagempa. Pemulihan diharapkan dapat selesai pada Juni 2021 nanti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo," kata dia.
Total kerusakan dan kerugian akibat gempa di Majene mencapai Rp 449,8 miliar. Rinciannya, dari sektor permukiman Rp 365,3 miliar, sosial Rp 76,9 miliar, ekonomi Rp 5,13 miliar, lintas sektor Rp 2,1 miliar, dan infrastruktur Rp 235 juta.
"Kerusakan di Majene meliputi rumah 4.122 unit, fasilitas ekonomi dan perkantoran 32 unit, fasilitas kesehatan 17 unit dan kantor militer 1 unit," kata Rifai.
Sementara itu, total kerusakan dan kerugian di Mamuju mencapai Rp 379,3 miliar. Rinciannya, kerusakan terbesar dari sektor permukiman Rp 270,1 miliar, sektor ekonomi Rp 50,4 miliar, lintas sektor Rp 39,9 miliar, sosial Rp 17,4 miliar, dan infrastruktur Rp 1,3 miliar.
"Kerusakan di Mamuju, totalnya 3.741 unit rumah, fasilitas kesehatan 5 unit, jembatan 3 unit, Pelabuhan 1, mini market 1, perkantoran 1 dan hotel 1," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Masih Bersihkan Reruntuhan
Sementara itu, hingga Selasa, 26 Januari 2021 masih dilakukan kegiatan pembersihan reruntuhan bangunan rumah warga akibat gempa. Pengerahan alat berat dibantu oleh Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat
"Pengerahan tersebut tidak hanya untuk membersihkan puing-puing bangunan tetapi juga disiagakan untuk mengantisipasi longsor di jalur Majene – Mamuju," kata Rifai.
Alat berat telah menyelesaikan pembersihan reruntuhan di 19 rumah warga, proses pengerjaan 3 rumah dan diagendakan 2 rumah untuk tahap selanjutnya. Namun sayangnya ada 2 unit rumah yang belum dapat dikerjakan karena akses jalan sempit.
Reporter: Rifa Yusya Adilah
Sumber: Merdeka
Advertisement