Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyatakan, penanganan banjir kali ini akan berbeda bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebab saat ini Indonesia masih mengalami pandemi virus Corona Covid-19.
Sabdo mengaku pihaknya telah menyediakan dua hingga tiga kali lipat lokasi pengungsian banjir. Hal tersebut guna mengantisipasi penyebaran penularan virus Covid-19.
Baca Juga
"(Nanti) Ini dilakukan screening awal dari Dinas Kesehatan mana yang sehat dan mana yang terkonfirmasi, itu bagian dari SOP bila terjadi pengungsian," ujar Sabdo dalam diskusi virtual, Kamis (28/1/2021).
Advertisement
Nantinya, lanjut dia, pelaksanaan protokol kesehatan tetap menjadi hal yang diprioritaskan saat di pengungsian.
Sabdo juga mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya dalam pelaksanaan Standard Operating Procedure atau SOP saat pandemi Covid-19.
"Ini sudah dilakukan simulasi sistem SOP penanganan masa pandemi Covid-19," jelas Sabdo.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Siapkan Langkah Antisipasi Penanganan Covid-19
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, Pemprov telah memiliki sejumlah langkah antisipasi penanganan Covid-19 di tengah musim hujan dan banjir.
Terlebih, kata dia, penanganan Covid-19 dan banjir harus ditanggulangi secara bersamaan.
"Intinya semua tidak boleh ada yang dikalahkan kan karena harus ditanggulangi bersama, makanya diantisipasi dari sekarang mulai dari pra bencana. Sekarang kan masih tahap pra bencana," ujar Dwi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta.
Salah satunya terkait masalah pengungsian.
"Diantisipasi dengan menata tempat pengungsian yang tetap melakukan protokol kesehatan. Jadi artinya kita memisahkan jarak antar kelompok pengungsi satu dengan yang lain berdasarkan keluarga," kata Dwi.
Kemudian, lanjut dia, pemprov mengidentifikasi tempat pengungsi tempat atau titik-titik pengungsi yang lebih banyak karena harus ada jarak yang cukup satu kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lain dalam satu area pengungsian.
Advertisement