Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 41 rumah di Kampung Jampang, Desa Sidomanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, rusak berat dan satu di antaranya roboh akibat tanah bergerak pada Jumat, 29 Januari 2021. Serta curah hujan tinggi selama sepekan terakhir.
Ketua Rukun Tetangga 01/02 Kampung Jampang di Cimarga bernama Bayi, mengatakan warga yang terdampak bencana tanah bergerak itu mengharapkan bantuan pemerintah untuk relokasi rumah mereka ke daerah yang aman.
Baca Juga
"Mereka sangat ketakutan jika hujan lebat disertai angin kencang karena khawatir rumah roboh dan menimbulkan korban jiwa," kata Bayi, Senin (1/2/2021).
Advertisement
Menurut dia, sebagian besar kondisi bangunan rumah mereka sudah retak-retak dan bolong-bolong serta nyaris roboh akibat pergerakan tanah tersebut.
Sementara itu, Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pemerintah daerah akan memberikan dana stimulan bagi 41 warga yang terdampak tanah bergerakitu dengan kisaran minimal Rp 10 juta sampai Rp 25 juta.
Dana stimulan itu, kata dia, untuk relokasi pembangunan rumah di tempat yang lebih aman dari ancaman bencana alam.
"Kami sudah mengajukan dana stimulan itu dan berharap Bupati Iti Octavia secepatnya dicairkan untuk membantu warga korban pergerakan tanah," katanya seperti dikutip dari Antara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berharap Bantuan Pemerintah
Sementara Aning (60), salah satu korban bencana mengatakan dirinya bersyukur karena rumahnya roboh hanya beberapa jam setelah ia mengungsi ke rumah kerabatnya di desa itu.
"Saya punya firasat rumah akan roboh, jadi setelah salat Subuh langsung mengungsi ke rumah kerabat, dan sekitar pukul 08.0 WIB rumah roboh. Alhamdulillah, kami masih dilindungi," kata janda beranak tiga itu.
Ia berharap mendapat bantuan Pemerintah untuk membangun rumah di lokasi lain yang lebih aman karena sudah tidak mempunyai tabungan untuk membangun rumah.
Advertisement