Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum KNPI Haris Pertama mengaku mendapatkan teror usai dirinya melaporkan Permadi Arya atau akrab disapa Abu Janda ke polisi.
Teror berawal dari peretasan akun Twitter pribadinya. Berlanjut ada orang asing yang datang ke rumahnya pura-pura bertanya alamat.
"Bukan hanya diretas, tapi rumah, keluarga saya, saya pribadi diteror," kata Haris saat dihubungi merdeka.com, Senin (1/2/2021).
Advertisement
Dia menceritakan, akhir-akhir ini ada sejumlah orang yang kerap bolak-balik di depan rumahnya dengan menggunakan mobil. Teror dirasakan sejak Minggu, 31 Januari 2021. Sedangkan akun Twitternya itu mulai diretas pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Menurut dia, ada mobil tak dikenal hilir mudik depan rumahnya dini hari. Padahal, komplek tempat dia tinggal tidak sembarangan orang bisa masuk selain penghuni.
"Itu bolak-balik mobil jam 1 dinihari. Padahal jalan masuk Kayu Manis itu kan satu pintu ya kalau malam, diujung itu tutup. Jadi hanya orang-orang penghuni yang masuk, enggak mungkin orang (asing) masuk malam-malam kalau dia enggak ke rumah teman atau apa ya," cerita dia.
Bahkan ada satu waktu, orang misterius yang dianggap melakukan teror terhadap dirinya itu menanyakan alamat sebuah masjid. Para pelaku teror itu menurut dia berbadan tegap.
"Ini mah emang sengaja kaya seakan-akan nyari alamat, nyari Masjid Al-Ikhlas dia bilang. Tiba-tiba balik lagi, kan enggak mungkin Masjid Al Ikhlas ada yang nyetir dua perempuan ya di depan, tiga laki-laki. Postur badannya juga bukan badan biasa ya," tambahnya.
Kecurigaan lain, ada orang tak dikenal bertanya tentang alamat ke rumahnya. Padahal, di depan rumahnya ada warung yang ramai orang.
"Tiba-tiba ada mobil parkir, rumah pintu digembok sore itu habis Maghrib, rumah itu kan masih ditutup pagar. Sedangkan di depan rumah ramai ada warung. Tiba-tiba dia (orang tak dikenal) nanya alamat di rumah saya, seakan-akan nanya alamat," kata Haris lagi.
Dia mengungkap ciri-ciri pelaku teror tersebut. Memiliki postur tubuh atau perawakan yang bagus serta tinggi.
"Orangnya tinggi, badannya bagus gitu lah. Iya, setelah laporan ke Bareskrim Abu Janda. Setelah tensi lagi tinggi-tingginya. Ya saya enggak mau nuduh ya, tapi orang yang enggak dikenal itu badannya tegak-tegak," ujar Haris menambahkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Keluarga Tertekan
Dengan adanya kejadian tersebut, ia mengaku kondisi psikologis keluarganya menjadi tertekan. Dia pun telah melaporkan Ketua RT setempat untuk memperketat penjagaan di sekitar rumahnya.
"Perubahannya kena lah, tekanan psikologis. Psikologisnya kena lah mental, kalau saya kan udah biasa. Tapi keluarga jangan diteken-teken lah, jangan diteror," tuturnya.
Haris pun menegaskan, bakal melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. Namun, ia lebih dulu berdiskusi dengan pengacara guna mencari tahu siapa yang melakukan teror tersebut.
"(Lapor polisi) Iya udah tahu semua, kita coba komunikasi sama pihak pengacara, kan ada laporan. Terus yang kedua juga, masalah teror ini kita akan minta perlindungan," tegasnya.
Reporter : Nur Habibie
Sumber: Merdeka
Advertisement