Sukses

Jokowi: Partai Politik Perlu Lebih Banyak Kader Terdidik, Profesional, dan Kompeten

Jokowi menekankan pentingnya kehadiran sekolah kader bagi partai politik modern.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Golkar Institute dapat menjadi sekolah kader yang fokus pada peningkatan, pengetahuan, dan kemampuan di bidang pemerintahan dan kebijakan publik. Sebab, saat ini dibutuhkan banyak kader partai politik (parpol) yang terdidik.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara Soft Lunching and Public Lecture Golkar Institute, Selasa (2/2/2021)

"Partai memerlukan lebih banyak lagi kader-kader yang terdidik, yang profesional, yang kompeten. Khususnya dalam bidang kepemimpinan politik dan ekonomi yang dampaknya bukan hanya pada partai, tapi akan memberikan kontribusi yang penting bagi kemajuan bangsa," ujar Jokowi.

Menurut dia, partai politik adalah sumber utama rekruitmen kepemimpinan nasional maupun daerah. Sebagian calon kepala daerah dan calon presiden pun berasal dari partai politik.

"Jika partai politik mampu mempersiapkan kadernya dengan baik, dan kualitas yang matang maka sudah dapat dipastikan kepemimpinan nasional maupun daerah juga akan berjalan dengan baik," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pentingnya Sekolah Kader

Jokowi menekankan pentingnya kehadiran sekolah kader bagi partai modern. Dia menilai kaderisasi memang perlu dipersiapkan secara matang agar memberi dampak signifikan bagi kemajuan partai.

"Kader dan kaderisasi perlu dipersiapkan secara serius berjenjang dan berkelanjutan. Jaderisasi tidak bisa dikerjakan sambi lalu, harus digarap dengan matang," tutur Jokowi.

Disamping itu, dia berharap Golkar Institute dapat menghasilkan kader-kader partai yang berkualitas. Hal ini agar Indonesia menjadi negara yang maju.

"Saya menaruh harapan besar pada Golkar Institute untuk melahirkan lebih banyak kader-kader partai yang berkualitas dan berintegritas yang siap berkolaborasi dengan elemen bangsa yang lain," kata Jokowi.