Sukses

DKI Jakarta Siapkan 17 Ribu Petak Makam untuk Pasien Protokol Covid-19

Ribuan petak makam untuk pasien dengan protokol Covid-19 tersebut akan tersebar di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan adanya penambahan lahan pemakaman dengan protokol kesehatan Covid-19 di Ibu Kota. Dia mengatakan, Dinas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota telah menyediakan puluhan ribu petak makam.

"Berdasarkan data Dinas Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, sekitar 17.000 petak pemakaman dalam proses persiapan," kata Riza dalam keterangannya, Selasa (2/2/2021).

Ribuan petak makam tersebut akan tersebar di sejumlah tempat pemakaman umum (TPU). Yakni TPU Bambu Apus 2 (Bambu Wulung), Srengseng Sawah 2, Tegal Alur, Rorotan, Kramat Tiga, dan Pondok Gede.

"Dalam minggu-minggu ini insyaallah sudah siap. Tapi, kami berharap itu tidak terpakai, artinya kita bisa meningkatkan angka kesembuhan," jelas dia.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota menyatakan untuk ukuran petak liang lahat di Ibu Kota tetap berdasarkan standar yang ada.

Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Murcahyo mengatakan, standar ukuran petak makam yakni 2,5 x 1,5 meter persegi tak bisa lagi dikecilkan.

"Kalau mengecilkan petak makam enggak mungkin. Pertama menyulitkan kita, petugas untuk melakukan prosesinya karena ada yang turun untuk muslim," kata Ivan saat dikonfirmasi, Selasa (2/2/2021).

Dia menjelaskan bila ukuran petak makam untuk pasien dengan protokol Covid-19 dikecilkan tidak pantas. Selain itu, Ivan juga tidak mau ada protes dari pihak keluarga.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Satgas: Kita Belum Berhasil Kendalikan Kematian Akibat Covid-19

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan kasus kematian Covid-19 pada pekan ini meningkat sangat tajam. Padahal, pada pekan sebelumnya kasus kematian Covid-19 sempat menurun tiga persen.

"Namun pada pekan ini, angka kematian kembali meningkat tajam. Naik 25,3 persen dari minggu lalu. Ini adalah kondisi yang perlu menjadi perhatian kita bersama," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2/2021).

Melonjaknya kasus kematian Covid-19 ini menunjukkan, Indonesia belum berhasil mengendalikan angka mortalitas yang disebabkan virus SARS-CoV-2 asal Wuhan, China itu.

"Artinya, kita masih belum berhasil mengendalikan kematian (Covid-19) di tingkat nasional," ucapnya.

Wiku menjelaskan, pada pekan ini ada lima provinsi yang mengalami kenaikan kasus kematian Covid-19 sangat tinggi. Yakni, Jawa Barat yakni 245 dari 170 menjadi 415 kasus.

Kemudian disusul Jawa Tengah naik 142 dari 348 menjadi 490 kasus. Sulawesi Utara naik 38 dari 19 menjadi 57 kasus, DKI Jakarta naik 29 dari 250 menjadi 279 kasus dan Kalimantan Utara naik 24 dari 0 menjadi 24 kasus.

Â