Sukses

Kejagung akan Bentuk Tim Khusus Telusuri Aset Tersangka Korupsi Asabri di Luar Negeri

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Febrie Adriansyah mengatakan, pihaknya akan membentuk tim khusus terkait perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PT Asabri.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Febrie Adriansyah mengatakan, pihaknya akan membentuk tim khusus terkait perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PT Asabri. Tim khusus ini dibentuk untuk melacak aset milik para tersangka yang berada di luar negeri.

"Jadi kita harapkan yang di luar negeri ini ada progres. Makanya tadi kita sudah dorong tim mungkin besok sudah ada pengajuan untuk pembentukan tim yang khusus ke luar negeri," kata Febrie di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Meski sudah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka korupsi Asabri, pihaknya belum melakukan penyegelan terhadap barang atau aset milik para tersangka.

"(Penelusuran aset) sudah jalan. Belum (aset yang disegel) masih jaga-jaga lah, kepentingan penyidikan di lapangan. Nanti saya kasih clue-nya ke buka," ungkapnya.

Meski sudah melakukan penelusuran aset tersangka Asabri, dia belum bisa menyebutkan di mana saja lokasi penelusuran aset tersebut.

"Tidak spesifik itu lah ya (lokasi aset) tidak spesifik kita nyebut karena ini kan kepentingan masih proses penyidikan. Jadi kita harapkan yang di luar negeri ini ada progres," tandas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tetapkan 8 Orang Tersangka

Kejaksaan Agung telah menetapkan delapan orang tersangka terkait dengan Perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PT. ASABRI. Penetapan tersangka tersebut berdasarkan pemeriksaan saksi lebih dulu berjumlah 10 orang.

"Jampidsus Kejagung memeriksa 10 orang saksi yang terkait dengan perkara dugaan Tipikor pada PT. ASABRI. Dari 10 orang yang diperiksa hari ini, 8 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara tersebut," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak saat konferensk pers di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2021).

Delapan orang yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu, mantan Dirut PT Asabri, Mayjen (Purn) Adam Rachmat Damiri dan Sonny Widjaja pada periode berbeda, BE selaku mantan Direktur Keuangan PT Asabri, HS selaku Direktur PT Asabri, IWS selaku Kadiv Investasi PT Asabri, LP selaku Dirut PT Prima Jaringan, BT dan HH.

Usai ditetapkan sebagai tersangka, mereka langsung dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan terhitung sejak 1 Febuari 2021 sampai dengan 20 Febuari 2021.

"Sementera untuk dua orang lainnya yaitu BTS selaku Direktur PT Hanson Internasional, kedua tersangka HH selaku Direktur PY Trada Alam Mineral dan Direktur PT Maxima Integral," ujarnya.

"Karena kedua tersangka ini berstatus sudah terdakwa dalam perkara lain, sehingga tidak dilakukan penahanan dan yang bersangkutan masih dilanjutkan penahanan dalam proses," sambungnya.Â