Sukses

PPP: Tidak Mungkin Jokowi Menganggu Parpol, Termasuk Partai Demokrat

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin situasi politik kondusif agar tugas pemerintahannya tak terganggu.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin situasi politik kondusif agar tugas pemerintahannya tak terganggu. Menurutnya, Jokowi tidak mungkin ikut campur dalam isu kudeta Partai Demokrat maupun membolehkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk cawe-cawe.

"Beliau hanya berkeinginan pemerintahannya dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik di 2024. Nah kalau dari apa yang disampaikan maka jauh panggang dari api kalau Pak Jokowi ingin mengganggu parpol, termasuk PD (Partai Demokrat)," katanya lewat pesan singkat, Rabu (3/2/2021).

Terlebih, lanjut Arsul, Presiden Jokowi tidak dalam posisi memerlukan dukungan tambahan dari kekuatan politik di luar pemerintahan. Menurutnya, partai politik yang ada dalam koalisi Jokowi sudah lebih dari cukup.

"Jadi menurut saya, tidak make sense untuk berprasangka tidak baik kepada Presiden Jokowi dalam soal Partai Demokrat ini," kata Wakil Ketua MPR ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ingin Politik Kondusif

Arsul menambahkan, dalam pertemuan bersama parpol koalisi pada Kamis pekan lalu, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya ingin kondusifitas politik terjaga dengan baik. Sebab, masa pandemi Covid-19 berakibat buruk pada situasi perekonomian dan kesehatan masyarakat.

"Karena itu beliau malah mengajak semua parpol itu untuk melangkah dengan kaca mata kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan politik masing-masing," jelasnya.

"Beliau hanya ingin fokus pada tugas pemerintahannya. Kepada PPP saja beliau pesan supaya jaga soliditas, jangan sampai ada perselisihan besar lagi," pungkas Arsul.

Reporter : Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka