Sukses

Organisasi Sayap Partai Demokrat Minta Jangan Ada yang Ganggu AHY

Insan Muda Demokrat (IMDI) menyesali ada sejumlah pihak yang berniat melakukan pendongkelan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dari jabatannya sebagai ketua umum.

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Sayap Partai Demokrat, Insan Muda Demokrat (IMDI) menyesali ada sejumlah pihak yang berniat melakukan pendongkelan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dari jabatannya sebagai ketua umum.

Ketua Umum IMDI Michael Wattimena meminta jangan ada pihak yang menganggu AHY. Karena yang bersangkutan terpilih dengan mekanisme yang benar dan demokratis

"Tidak ada yang bisa menganggu Ketum Partai Demokrat AHY. AHY terpilih melalui mekanisme yang benar, konstitusional dan demokratis. Jadi tolong jangan menganggu," kata Michael, dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).

Dia menuturkan, jika memang cinta Demokrat, silahkan gabung dengan cara yang baik. "Bilamana cinta dengan partai Demokrat, silahkan gabung. Pasti pintu terbuka," ungkap Michael.

Karena itu, dirinya menegaskan, jika memang serius dengan Demokrat bisa masuk dengan cara yang elok. "Mereka yang berkeinginan gabung dengan Partai Demokrat silahkan saja, tapi tolong dengan cara yang elok," kata Michael.

Sementara, Sekjen DPP IMDI, Muslim menuturkan, AHY terpilih dengan dukungan semua pihak di Demokrat.

"Beliau pilihan para kader Partai Demokrat seluruh pelosok daerah. Jadi jangan bermimpi bisa ambil alih Partai Demokrat," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Ada Konflik Internal

Isu pendongkelan kursi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY kembali diklaim tidak ada konflik internal di tubuh partai berlambang bintang mercy itu.

"Jadi tidak ada persoalan atau perpecahan internal sebagaimana yang disorot sejumlah media," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya, Kamis (4/2/2021).

Dia menuding apa yang terjadi di Demokrat saat ini, adanya penyalahgunaan kekuatan kekuasaan atau abuse of power yang mencoba menganggu ekosistem partainya. Yang salah satunya memanfaatkan para kader partai yang didominasi warna biru tersebut.

"Dengan memanfaatkan segelintir mantan kader yang tidak cukup percaya diri untuk berpolitik dengan cara mereka sendiri, dan bolak-balik berupaya merongrong soliditas serta integritas partai kami," tutur Herzaky.