Sukses

Ini Daftar 25 Kelurahan dengan Kasus Covid-19 Tinggi di Jakarta

Jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Jakarat sebanyak 289.612 kasus pada Sabtu (6/2/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan adanya penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 2.379 kasus pada Sabtu (6/2/2021).

Dengan penambahan tersebut saat ini jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 289.612 kasus.

“Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 261.027 dengan tingkat kesembuhan 90,1 persen,” kata Dwi dalam keterangan tertulis.

Sedangkan sebanyak 24.044 orang yang masih dirawat atau isolasi. Lalu, ada 4.541 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen. Berdasarkan website corona.jakarta.go.id kasus aktif Covid-19 tersebar di seluruh kelurahan atau 267 kelurahan di DKI Jakarta. 

Data terse but berdasarkan data yang telah diupdet pasa Sabtu (6/2/2021). Kelurahan Sunter Jaya mencatat kasus aktif tertinggi sebanyak 274 orang. 

Berikut rincian 25 kelurahan dengan kasus aktif Covid-19 di Jakarta: 

1. Sunter Jaya: 274 kasus

2. Pulo Gebang: 216 kasus

3. Penggilingan: 209 kasus

4. Duren Sawit: 205 kasus

5. Semper Barat: 198 kasus

6. Jagakarsa: 196 kasus

7. Pondok Bambu: 192 kasus

8. Pondok Kelapa: 188 kasus

9. Srengseng Sawah: 184 kasus

10. Cilandak Barat: 180 kasus

11. Sunter Agung: 180 kasus

12. Pondok Labu: 177 kasus

13. Cengkareng Barat: 174 kasus

14. Lubang Buaya: 171 kasus

15. Cengkareng Timur: 170 kasus

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lockdown Akhir Pekan

16. Kebagusan: 169 kasus

17. Palmerah: 164 kasus

18. Lenteng Agung: 163 kasus

19. Srengseng: 161 kasus

20. Duri Kosambi: 160 kasus

21. Cipinang Muara: 159 kasus

22. Kapuk: 157 kasus

23. Klender: 156 kasus

24. Cibubur: 155 kasus

25. Kembangan Utara: 155 kasus

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan tidak ada penerapan karantina wilayah atau lockdown pada akhir pekan di ibu kota. Penegasan ini sekaligus menjawab wacana lockdown weekend yang bergulir liar.

"DKI Jakarta tidak merencanakan penerapan kebijakan lockdown akhir pekan," ucap Anies Baswedan, Jumat (5/2/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak pernah mempertimbangkan rencana tersebut. 

Dibanding lockdown akhir pekan, Anies menyatakan, Pemprov DKI akan kembali merencanakan durasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo untuk membatasi aktivitas masyarakat.