Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ruangan ICU untuk pasien terkonfirmasi Covid-19 di RS Rujukan terus meningkat. Hal ini berdasarkan data pada 7 Februari 2021.
Dia menuturkan, dalam rentan tanggal tersebut jumlah tempat tidur yang sebanyak 8.259 unit untuk pasien Covid-19, hanya tersisa 28 persen.
Baca Juga
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Advertisement
"Per 7 Februari 2021 sejauh ini masih menyisakan 28 persen, dengan rincian tempat tidur isolasi dan telah terisi sebanyak 5.932 tempat tidur," kata Widyastuti dalam keterangannya, Senin (8/2/2021).
Sedangkan untuk ICU bagi pasien Covid-19. Total ada 1.133 unit dan terpakai sebanyak 74 persen atau 838 unit.
Meski demikian, menurut dia, berhasil menurunkan bed occupancy rate selama dua pekan terakhir ini.
"Kita secara konsisten berhasil menurunkan bed occupancy rate dimana per tanggal 24 Januari yakni dari 86 persen menjadi 72 persen," jelas Widyastuti.
Selain itu, untuk kapasitas ICU bagi pasien Covid-19 telah menurun dari angka 84 persen menjadi 74 persen.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Masih Tersedia
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan angkat bicara terkait ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.
Kata dia, hingga saat ini ruang perawatan di RS rujukan masih tersedia untuk perawatan pasien.
"Ketika kita mendengar rumah sakit penuh, sesungguhnya bukan rumah sakitnya penuh. Tetapi jumlah tempat tidur yang digunakan untuk Covid-19 itu penuh," kata Anies di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Dia menjelaskan setiap RS rujukan tidak semua kapasitas tempat tidur yang ada digunakan untuk penanganan pasien Covid-19. Anies menyatakan sejumlah RS yang hanya menyediakan 50 persen tempat tidurnya untuk penanganan Covid-19.
Karena hal itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan RS rujukan dapat dinyatakan penuh untuk pasien Covid-19.
Advertisement