Sukses

Top 3 News: Cuitan Novel Baswedan atas Kematian Maaher at-Thuwailibi Berujung Polisi

Cuitan penyidik KPK, Novel Baswedan di Twitter diduga melakukan ujaran hoaks dan provokasi terkait kematian Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata.

Liputan6.com, Jakarta Postingan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan soal kematian Maaher at-Thuwailibi menjadi berita terpopuler pertama di top 3 news, Kamis, 11 Februari 2021.

Cuitan Novel di akun Twitternya berujung pada laporan polisi lantaran diduga melakukan ujaran hoaks dan provokasi. Tak cukup hanya itu, komentarnya atas kematian Ustaz Maaher juga dilaporkan ke Dewan Pengawasan KPK. 

Lantas, cuitan seperti apa yang dilontarkan Novel Baswedan hingga dilaporkan ke polisi? Novel menyebut Ustaz Maaher terjerat kasus penghinaan.

Berita terkait Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga banyak menuai sorotan. Salah satunya saat tengah menghadiri Musyawarah Nasional VI di Istana Negara Jakarta, Kamis, 11 Februari kemarin.

Jokowi menyingung para wali kota dan wakilnya terkait penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya soal masker. Presiden mengimbau para pemimpin daerah tak hanya sekedar mengeluarkan imbauan, tapi juga membagikan masker. 

Menurut Jokowi, saat ini masih banyak masyarakat yang belum mampu untuk membeli masker untuk proteksi diri dari penularan virus Corona. 

Sementara itu, ucapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat membuka web seminar Literasi Wakaf Uang menyita perhatian pembaca Liputan6.com.

Dengan adanya gerakan wakaf uang yang telah difasilitasi pemerintah saat ini, menurut Ma'ruf seharusnya umat Islam berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Karena melalui gerakan ini, banyak kelompok fakir dan miskin yang akan terbantu. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis, 11 Februari 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Novel KPK Dilaporkan ke Polisi Terkait Postingannya Soal Kematian Maaher at-Thuwailibi

Wakil Ketua DPP Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) Joko Priyoski melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Bareskrim Polri.

Pelaporan ini terkait cuitan Novel di Twitter soal kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata beberapa waktu lalu.

"Kami melaporkan saudara Novel Baswedan karena dia telah melakukan cuitan di twitter yang telah kami duga melakukan ujaran hoaks dan provokasi," kata Joko kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2021).

Tak hanya melaporkan ke Bareskrim, dirinya juga nantinya akan melaporkan Novel ke Dewan Pengawasan KPK. Menurutnya, bukan kewenangan Novel sebagai penyidik lembaga antirasuah untuk mengomentari kematian Ustaz Maaher.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Jokowi: Jangan Hanya Nyuruh Warga Pakai Masker, tapi Juga Harus Bagi Masker

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk tak hanya sekadar mengingatkan masyarakat untuk memakai masker di masa pandemi Covid-19. Namun, pemerintah daerah juga harus membagi-bagikan masker sebab beberapa masyarakat ternyata tak mampu untuk membeli.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Istana Negara Jakarta, Kamis (11/2/2021).

"Jangan hanya juga menyuruh pakai masker kepada masyarakat, pakai masker, pakai masker. Tetapi sekarang saya tambah perintahnya, juga harus bagi masker karena banyak rakyat kadang tidak mampu membeli masker," kata Jokowi seperti yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Dia pun menekankan pentingnya disiplin protokol kesehatan 3M untuk menekan laju penyebaran virus corona. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Bahkan, telah memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri menurunkan aparatnya untuk membantu pemerintah daerah.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Wapres: Umat Islam Seharusnya Berterima Kasih kepada Presiden

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan umat Islam seharusnya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena memiliki kemauan untuk menguatkan dan memberdayakan umat dengan potensi besar wakaf, melalui Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU).

"Seharusnya kita berterima kasih kepada Pemerintah, kepada Presiden, karena mau memfasilitasi ini, punya kemauan untuk menguatkan umat, memberdayakan umat melalui potensi yang ada pada umat itu sendiri," kata Wapres Ma’ruf di Jakarta, saat membuka web seminar Literasi Wakaf Uang: Menjernihkan Sengkarut Bincang Publik secara daring, Kamis (11/2/2021).

Wakaf uang di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Merujuk data Badan Wakaf Indonesia (BWI), wakaf uang yang bisa dikumpulkan oleh umat Islam di Indonesia diprediksi bisa mencapai Rp 180 triliun per tahun.

Dengan potensi dana sebesar itu, maka manfaat wakaf uang dapat digunakan untuk membiayai program-program pemberdayaan, khususnya yang memberi manfaat bagi kelompok fakir dan miskin.

Manfaat dari wakaf uang tersebut, tambah Wapres, juga akan diberikan kepada penerima yang telah ditentukan oleh wakif atau pihak yang mewakafkan hartanya.

 

Selengkapnya...