Sukses

Polisi Pelajari Laporan Terhadap Novel Baswedan Terkait Kematian Maheer At-Thuwailibi

Polisi menerima laporan terhadap Novel Baswedan terkait cuitannya tentang kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi di Rutan Bareskrim Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait unggahannya di media sosial yang menyangkut meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata di Rutan Bareskrim Polri.

"Laporan tersebut telah diterima oleh Ka SPKT Bareskrim," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi, Jumat (12/2/2021).

Menurut Rusdi, penyidik masih mempelajari laporan terhadap Novel Baswedan itu sebelum melakukan tindak lanjut, baik itu pemeriksaan terhadap pelapor maupun terlapor.

"Penyidik pelajari dulu kasusnya dan perkembangan nanti disampaikan," kata Rusdi.

Kendati begitu, baik Rusdi maupun pelapor atas nama Wakil Ketua DPP Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) Joko Priyoski belum membeberkan nomor laporan alias LP kasus tersebut.

Sebelumnya, Penyidik KPK Novel Baswedan dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) terkait unggahannya di media sosial terkait meninggalnya Soni Eranata alias Maaher At-Thuwailibi.

Saat dikonfirmasi terkait laporan tersebut, Novel Baswedan mengaku tak terbiasa merespons hal yang tidak penting.

"Saya enggak terbiasa menanggapi hal yang aneh dan enggak penting," kata Novel Baswedan dalam keterangannya, Kamis (11/2/2021).

Dia menuturkan, bahwa apa yang ditulis di media sosial adalah bentuk keprihatinannya terhadap meninggalnya almarhum Ustaz Maaher di Rutan Bareskrim Polri.

"Terlebih ini kasusnya penghinaan. Rasa kemanusiaan mana yang tidak terganggu? Miris," ucap Novel Baswedan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Cuitan Novel Dianggap Provokasi

Wakil Ketua DPP Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) Joko Priyoski melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Bareskrim Polri. Pelaporan ini terkait cuitan Novel di Twitter soal kematian Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata beberapa waktu lalu.

"Kami melaporkan saudara Novel Baswedan karena dia telah melakukan cuitan di twitter yang telah kami duga melakukan ujaran hoaks dan provokasi," kata Joko kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2021).

Dengan adanya laporan ini, ia ingin agar penyidik Bareskrim Polri agar melakukan pemanggilan terhadap Novel terkait cuitannya tersebut.

"Jadi kami akan meminta pihak Bareskrim dalam hal ini untuk memanggil saudara Novel Baswedan untuk klarifikasi atas cuitan tersebut," ujarnya.

Tak hanya melaporkan ke Bareskrim, dirinya juga nantinya akan melaporkan Novel ke Dewan Pengawasan KPK. Menurutnya, bukan kewenangan Novel sebagai penyidik lembaga antirasuah untuk mengomentari kematian Ustaz Maaher.

"Kami juga akan mendesak Dewan Pengawasan KPK untuk segera memberikan sanksi pada saudara Novel Baswedan untuk ujaran tersebut," ungkapnya.

Menurutnya, apa yang disampaikan Novel terkait kasus yang menimpa almarhum Ustaz Maaher adalah tidak tepat. Dalam cuitannya itu, Novel menyebut jika almarhum terjerat kasus penghinaan.

"Kami tidak mengenal Ustaz Maheer secara dekat, tapi kami tahu dia orang baik dan dia sudah ditahan atas kasus hate speech, jadi ini bukan penghinaan ya tapi hate speech. Penghinaan dan hate speech ini beda, dia kan ditahan karena hate speech, apa namanya ujaran kebencian. Penghinaannya di mana gitu loh, jadi ini harus diklarifikasi oleh Novel Baswedan," jelasnya.