Liputan6.com, Bogor - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor kembali melakukan pengetatan kunjungan wisatawan di Puncak Bogor, Jawa Barat selama Imlek.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 akibat kerumunan pada libur panjang tahun baru China ini.
Baca Juga
Pengetatan salah satunya dengan melakukan operasi yustisi. Petugas gabungan memeriksa setiap pengendara yang hendak memasuki kawasan Puncak. Bagi yang tidak membawa surat rapid antigen mereka diminta putar balik.
Advertisement
Namun, aturan ini seolah hanya berlaku bagi kendaraan biasa. Sementara motor gede (moge) bebas dari pemeriksaan petugas.
Seperti yang terjadi pada pukul 08.30 WIB, Jumat (12/2/2021). Rombongan pengendara motor gede bebas melintas mengarah Puncak di saat aparat gabungan melaksanakan operasi yustisi di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor.
Saat itu, 15 moge dikawal polisi dengan sepeda motor patroli. Tak ada satu pun petugas yang berani memberhentikan pengendara moge untuk diperiksa surat rapid test antigen.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, meskipun konvoi moge itu lolos pemeriksaan di Simpang Gadog, kemungkinan akan mereka akan diperiksa di lokasi lain.
"Jangan senang dulu, karena ada operasi yustisi lainnya di Pasar Cisarua, objek wisata, hotel dan Rindu Alam, Puncak Pass dan lainnya," kata Ade saat meninjau operasi yustisi di Simpang Gadog.
Namun, Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Bogor ini meminta jajarannya tegas menegakkan aturan PPKM. Hal ini sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 1 Tahun 2021 dan Keputusan Bupati (Kepbup) Nomor : 443/14/Kpts/Per-UU/2021 tentang perpanjangan kedelapan pemberlakuan PSBB pra AKB melalui sistem PPKM.
"Wisatawan yang tidak bisa menunjukkan hasil nonreaktif rapid test antigen paling lama 3 hari sebelumnya, itu harus di putar balik. Ketegasan itu perlu untuk mencegah penularan Covid-19, jadi tidak ada kompromi," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kata Polisi
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Harun menegaskan sebuah keharusan petugas di lapangan memeriksa wisatawan yang hendak mengarah Puncak.
"Semua wisatawan harus diperiksa. Bagi yang tidak bisa menunjukkan hasil non reaktif rapid antigen harus diputar balik," pungkas AKBP Harun.Â
Advertisement