Liputan6.com, Jakarta - Pada perayaan Imlek 2021, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengungkapkan, partai politik yang menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keberagaman adalah PDI Perjuangan (PDIP).
Sebagai warga keturunan Tionghoa, politikus PDIP itu mengaku merasakan bagaimana partainya dapat memberikan ruang sebesar-besarnya setiap orang tanpa memandang latar belakang etnis maupun golongan.
"Sebagai seorang WNI suku Tionghoa saya bangga sekali menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan. Partai inklusif yang tidak pernah membedakan suku, agama maupun ras dalam memberikan kesempatan kepada setiap kadernya untuk berbakti kepada bangsa dan negara," ujar Charles saat memberikan testimoni di perayaan Imlek 2021 yang digelar PDIP dengan tema Imlekan Bareng Banteng, Jumat (12/2/2021).
Advertisement
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Menurut dia, PDIP konsisten memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa terlepas dari suku agama dan ras untuk bisa mengabdi kepada bangsa.
"Ada juga orang Tionghoa yang duduk di pimpinan komisi," kata Charles.
Charles menyadari banyak partai politik yang mengaku dirinya sebagai Pancasilais. Namun, ia melihat praktik di lapangan bahwa PDIP yang benar-benar merealisasikannya.
"Kalau lihat track record PDI Perjuangan adalah satu partai yang mengusung, bukan hanya itu, tetapi memperjuangkan ideologi Pancasila dan ajaran Bung Karno. Kata-kata Bung Karno bahwa Indonesia bukan milik satu golongan, satu agama, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis," papar Charles.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengalaman Lain
Senada dengan Charles, Wali Kota Singkawang Tjhai Cui Mie danKetua DPRD Kabupaten Bangka Tengah Me Hoa yang juga Tionghoa menceritakan pengalamannya.
Tjhai bangga dipercaya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju di Pilkada Singkawang meski isu perempuan lalu Tionghoa dipakai lawan politik untuk menyerangnya.
"Pasti ada sebelum pencalonan. Tapi begitu selesai, kita menjalankan dengan baik. Yang penting kita buktikan kita mampu dan bisa bekerja," papar Tjhai.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Keagamaan Hamka Haq memaknai perayaan Imlek sebagai momentum merajut gotong royong sesama anak bangsa.
"Jadi saya yakin bahwa tidak ada satu agama, kepercayaan yang mengajarkan umat yang untuk bermusuhan. Terutama katakan Islam, ada ajaran rahmatan lil alamin. Dalam Kristen ada ajaran cinta kasih, dalam Hindu- Budha ada ajarannya juga dan seterusnya," kata Hamka.
Pria yang akrab disapa Prof Hamka itu, bangsa ini berdiri bukan karena andil satu kelompok atau golongan tertentu.
"Pernah saya menjabat Sekretaris Umum Majelis Ulama Sulawesi Selatan, mengantarkan seorang Tionghoa yang beragama Katolik untuk mendaftar calon wali kota. Orang semua heran. Kenapa sekretaris umum?," kenang Hamka.
Advertisement