Liputan6.com, Bali: Bila Madura punya karapan sapi, Bali juga memiliki tradisi yang disebut Sampi Gerumbungan. Kontes sapi ini menampilkan keindahan hiasan dan gerak tubuh sapi.
Dalam kontes yang diadakan di lapangan Desa Kaliasem, Buleleng, Bali, ini diikuti para peternak sapi dari seluruh wilayah di Kabupaten Buleleng. Sapi yang akan ikut lomba dibersihkan dan dihias. Setiap tim yang menjadi peserta, dapat menyiapkan dua ekor sapi beserta seorang jokinya. Sapi tersebut dilatih sejak umur setahun dan baru dapat diikutkan lomba setelah empat tahun berlatih.
Setelah semua sapi selesai didandani, lomba pun dimulai. Setiap peserta lomba harus melintasi lapangan yang disaksikan ribuan penonton termasuk para wisatawan. "Saya menikmati jadi joki sapi, menarik. Saya senang melihat tradisi budaya Bali," kata Wisatawan asal Belanda, Bothe.
Menurut pemilik sapi, Gede Mas, berbeda dengan karapan sapi yang mengandalkan kecepatan, kontes Sampi Gerumbungan lebih menonjolkan sisi keindahan, baik hiasan maupun gerak tubuh sapi.
Dulu Sampi Gerumbungan merupakan tradisi yang dilakukan para petani untuk mengucap syukur di masa panen. Tapi kini, bisa menjadi objek wisata dan untuk meningkatkan harga jual sapi asli Bali, yang semula Rp 8 juta menjadi Rp 30 juta per ekor. (ALI/FRD)
Dalam kontes yang diadakan di lapangan Desa Kaliasem, Buleleng, Bali, ini diikuti para peternak sapi dari seluruh wilayah di Kabupaten Buleleng. Sapi yang akan ikut lomba dibersihkan dan dihias. Setiap tim yang menjadi peserta, dapat menyiapkan dua ekor sapi beserta seorang jokinya. Sapi tersebut dilatih sejak umur setahun dan baru dapat diikutkan lomba setelah empat tahun berlatih.
Setelah semua sapi selesai didandani, lomba pun dimulai. Setiap peserta lomba harus melintasi lapangan yang disaksikan ribuan penonton termasuk para wisatawan. "Saya menikmati jadi joki sapi, menarik. Saya senang melihat tradisi budaya Bali," kata Wisatawan asal Belanda, Bothe.
Menurut pemilik sapi, Gede Mas, berbeda dengan karapan sapi yang mengandalkan kecepatan, kontes Sampi Gerumbungan lebih menonjolkan sisi keindahan, baik hiasan maupun gerak tubuh sapi.
Dulu Sampi Gerumbungan merupakan tradisi yang dilakukan para petani untuk mengucap syukur di masa panen. Tapi kini, bisa menjadi objek wisata dan untuk meningkatkan harga jual sapi asli Bali, yang semula Rp 8 juta menjadi Rp 30 juta per ekor. (ALI/FRD)