Sukses

Imam Shamsi Ali: Kalau Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Siapa yang Moderat?

Ia mengkhawatirkan jangan-jangan pelabelan itu hanya lantaran kepentingan, bukan murni dari nalar sekelompok orang yang mengaku terdidik.

Liputan6.com, Jakarta - Pelabelan radikal terhadap Din Syamsuddin oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) menuai banyak kritik. Termasuk dari Imam Besar di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali yang merasa terheran-heran atas cap tersebut.

Pasalnya, menurut Shamsi Ali, tudingan radikal kepada tokoh Muhammadiyah itu tak terkonfirmasi dengan fakta sesungguhnya. Ia memandang Din selama ini sebagai tokoh moderat yang telah dikenal luas.

"Yang Mengherankan saya, atau tepatnya menggelikan saya adalah tuduhan radikal kepada Prof. Din Syamsuddin, tokoh nasional dan internasional, mantan Ketua Umum Muhammadiyah dua periode, Presiden Kehormatan World Religions for Peace, dan seabrek lagi amanah, termasuk mantan Utusan Khusus Presiden RI untuk Perdamaian dan hubungan antaragama dan peradaban," beber Ali dalam akun media sosial pribadinya yang telah dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (14/2/2021).

Menurut Ali, siapa pun yang mengenal Din secara dekat pastinya mereka akan merasakan hal yang sama dengan dirinya kala mendengar tuduhan itu. Apalagi Din merupakan tokoh yang dipercaya oleh tokoh-tokoh agama dunia untuk memimpin berbagai forum internasional untuk perdamaian dan hubungan antaragama.

"Saya pribadi sangat kenal dan dekat dengan Beliau. Dan karenanya saya semakin tidak paham apa makna radikalisme atau sebaliknya toleransi di mata mereka," ujar dia.

Tudingan radikal terhadap Din membuat pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan itu bertanya-tanya. Jika Din saja dicap radikal, lantas tokoh moderat di mata mereka seperti apa?

"Menjadikan saya bertanya-tanya, kalau orang seperti Pak Din itu dianggap radikal, lalu siapa yang Anda anggap moderat?" tanya Ali.

Ia mengkhawatirkan jangan-jangan pelabelan itu hanya lantaran kepentingan, bukan murni dari nalar sekelompok orang yang mengaku terdidik.

"Saya khawatir justru logika sebagian orang semakin erosi akibat gempa kepentingan yang tiada terbendung yang pada akhirnya kerugian itu ada pada Umat dan bangsa ini sendiri," tegasnya.

"I would like to say: C’mon man!" sambung dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dilaporkan ke KASN

Sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) melaporkan Din Syamsudin kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Din dilaporkan atas posisinya sebagai ASN di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam laporan itu pelapor menuding Din melakukan pelanggaran kode etik dan perilaku dengan tuduhan radikalisme.