Sukses

Cegah Banjir, Pemkab Bogor Keruk Sampah dan Sedimen Sungai

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, ada beberapa persoalan terkait banjir yang kerap terjadi di wilayah Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, ada beberapa persoalan terkait banjir yang kerap terjadi di wilayah Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Salah satunya adalah terjadinya pendangkalan sungai.

"Untuk itu kita upayakan mengeruk sampah dan sedimen supaya tidak dangkal. Minggu ini kita keruk di tujuh titik lokasi," kata Ade saat meninjau pelaksanaan pengerukan dan bebersih Sungai Cileungsi, Minggu 14 Februari 2021.

Sejauh ini Ade mengklaim bila aktivitas pencemaran sungai yang melewati Kecamatan Gunungputri, Bogor sudah berkurang jika dibanding tahun 2020. Hal itu berdasarkan hasil tinjauan langsung dengan menyusuri Sungai Cileungsi sepanjang 2 km menggunakan perahu karet, Minggu.

"Tahun lalu saya tinjau juga titik ini, dari yang saya lihat dan koordinasi dengan Kapolres Bogor memang untuk masalah pencemaran ini, Alhamdulilah menurun," kata dia.

Ade sudah menginstruksikan kepada dinas/lembaga dan aparatur di wilayah untuk rutin melakukan pengerukan serta pengawasan di sepanjang aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas dari aktivitas pembuangan limbah industri maupun rumah tangga.

"Pengerukan sungai akan terus dilanjutkan hingga maksimal tetapi dengan memperhatikan kondisi cuaca. Mengingat intensitas curah hujan akhir-akhir masih cukup tinggi," kata Ade Yasin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Banjir Bojongkulur

Seperti sejumlah daerah lain di Kabupaten Bogor, banjir di Bojongkulur dipicu cuaca ekstrem. Terletak di bagian dua aliran sungai yaitu Sungai Cileungsi dan Cikeas, Desa Bojongkulur menjadi langganan banjir saat debit meningkat karena aliran deras dari hulu di wilayah Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Terlebih, permukiman di Desa Bojongkulur berada di posisi rendah atau cekungan, yang membuat genangan lama surut.

Menurut data Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), banjir awal 2021 tercatat 9.528 jiwa terdampak banjir. Sebanyak 1.932 rumah di 13 RW Perumahan Villa Nusa Indah 1 dan 2 terendam. Ketinggian banjir di titik terdalam sempat mencapai 120 sentimeter.

Namun banjir tahun ini tidak separah pada awal Januari 2020 lalu, dimana ketinggian air saat itu mencapai 2 meter dan berlangsung selama sepekan.