Sukses

Wagub DKI Klaim Pemprov Bisa Kendalikan Kasus Kematian dan Kesembuhan Pasien Covid-19

Dia mengatakan, kalau penyebaran virus covid-19 tidak mudah diredam karena berkembang

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan menekan angka kasus Covid-19 di Jakarta tidak mudah. Sektor ekonomi, politik, pemerintahan yang berada sentralistik di Jakarta menjadi faktor utama angka kasus tak kunjung turun.

Meski demikian, Riza menegaskan keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI yaitu menekan angka kematian akibat Covid-19 dan menyumbang angka kesembuhan tertinggi.

"Jadi kalau ingin lihat keberhasilan satu pemerintahan lihat berapa besar angka kesembuhannya, berapa kecil angka kematiannya, ini kita dapat me-manage mengendalikan. Kalau penyebaran virusnya tidak mudah diredam karena dia berkembang," ucap Riza di Balai Kota, Senin (15/2/2021).

Saat ini, kata Riza, upaya menekan kasus tergantung dari sikap kooperatif masyarakat. Sebab sejauh ini, upaya pencegahan dan penanggulangan Pemprov DKI terus ditingkatkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kurangi Mobilitas Tak Penting

Politikus Gerindra itu mengingatkan masyarakat agar disiplin untuk mengurangi mobilitas tidak penting. Bahkan, ia mengimbau kebiasaan mencegah penularan Covid-19 menjadi kebutuhan utama saat ini.

"Kami di Jakarta ini ingin masyarakat sadar dan taat bukan karena ada aturan bukan karena ada aparat yang banyak bukan karena ada sanksi tapi lebih pada kesadaran kita mari kita jadikan seperti kebutuhan kita hari kita," tandasnya.

Berdasarkan data terakhir, Minggu (14/2) penambahan kasus positif sebanyak 2.496 kasus. Sehingga secara akumulasi total kasus di Jakarta sebanyak 315.553 kasus. Namun kasus aktif tercatat menurun sebanyak 1.898 sehingga masih ada 17.120 orang masih dirawat atau diisolasi.

Tren menurun kasus aktif disebabkan kasus kesembuhan atau kematian. Untuk kasus sembuh, bertambah 4.349 kasus sehingga total 293.538 orang berstatus sebagai penyintas Covid. Sedangkan kasus kematian bertambah 45, menjadi 4.895 kasus.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com