Sukses

Mensos Risma Janji Bukakan Bengkel untuk Remaja di Lokasi Tanah Longsor Nganjuk

Langkah kaki Menteri Sosial Risma mendadak perlahan saat menoleh ke posko relawan yang dibangun untuk membantu warga terdampak tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur.

Liputan6.com, Nganjuk - Langkah kaki Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mendadak perlahan saat menoleh ke posko relawan yang dibangun untuk membantu warga terdampak tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa 16 Februari 2021 sore.

Tepat beberapa puluh meter setelah keluar dari gerbang posko dapur umum, Risma yang didampingi Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat beserta Kapolres Nganjuk AKBP Harvi memutuskan masuk ke salah satu posko.

"Ini apa yang dikerjakan di sini? Ayo pakai masker. Di sini kalian bantu opo?" tanya Risma kepada sekelompok muda-mudi yang duduk di halaman posko seperti dilansir Antara.

Di depan posko, tertera gambar lambang salah satu perguruan silat, juga beberapa spanduk bertuliskan posko tanah longsor serta terdapat tumpukan kardus berisi makanan untuk pengungsi.

Risma lalu mengajak anak muda itu berbincang dan mendengar keseharian mereka. Dia sempat duduk santai lebih dari 15 menit bersama mereka di posko.

Namun, di depan posko, berdiri remaja laki-laki, mengenakan masker, beranting di telinga kanan, menenteng alat komunikasi HT. Dia seolah tak mempedulikan ada Risma di dalam dan berbincang bersama rekan-rekannya.

Setelah itu, Risma mengajak muda-mudi yang di dalam posko ke Puskesmas Ngetos yang lokasinya hanya beberapa meter dari posko.

Tak berhenti sampai di situ, Risma menyempatkan foto bersama sekelompok muda-mudi tersebut.

"Janji yo rek, kita harus semangat dan berusaha yang terbaik. Ayo foto, terus yel-yelnya apa?" tutur Risma.

Setelah foto, pandangan Risma tiba-tiba tertarik kepada remaja beranting sebelah tadi.

"Aku seneng karo arek iki, soale make anting-anting (Saya suka dengan anak ini, soalnya pakai anting-anting)," ucap Risma.

Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu kemudian mengajaknya berbincang serius, dan remaja pria tersebut mengaku tak menyangka Mensos mengajaknya bicara.

"Kuwe pengen opo? Pengen usaha opo? (Kamu ingin apa? Ingin usaha apa)?” tanya Risma.

Remaja pria bernama Rafi itupun tanpa berpikir panjang langsung menjawab, "Buka bengkel".

Dengan Syarat

Mendengar jawaban tersebut, Risma berjanji membukakan bengkel bagi Rafi, namun ada komitmen yang harus ditepati.

“Kamu mau saya latih di bengkel? Kamu sudah bisa? Kamu ingin buka bengkel di mana?” tanya Risma ke Rafi.

Sembari tersipu, Rafi hanya membalasnya dengan anggukan kepala.

"Kamu selama ini yang bantu-bantu? Oke sekarang kamu mau ikut saya? Sebentar saja di balai milik Kemensos di Solo, nanti dilatih dan kalau lulus saya bukakan bengkel untuk usaha," kata Risma.

"Tapi kamu juga harus yakin bisa lho. Kalau tidak yakin bisa, bagaimana nanti? Kamu harus berubah menjadi lebih baik dari sekarang," lanjut dia.

Rafi yang ditemui usai diajak berbincang Risma, semringah. Dia mengaku senang karena akan dibukakan bengkel oleh Mensos.

"Mau mas saya ikut pelatihan. Nanti juga katanya dibukakan bengkel. Senang saya mas," kata Rafi sembari berjalan menuju posko.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kunjungi Pengungsian

Pada kesempatan itu, Mensos Risma meninjau lokasi pengungsian warga terdampak bencana tanah longsor di gedung SD Negeri 3 Ngetos.

Ia sempat berdialog dengan pengungsi, kemudian mengunjungi tenda darurat yang menjadi tempat bermain sekaligus lokasi pemulihan trauma bagi anak-anak.

Risma juga berkunjung ke Puskesmas Ngetos yang lokasinya tepat di depan kantor kecamatan setempat.

Tidak lebih dari 10 menit di sana, ia lalu berjalan kaki menuju posko dapur umum yang jaraknya sekitar 200 meter dari puskesmas.

Pendirian posko merupakan upaya membantu warga akibat bencana tanah longsor yang dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu 14 Februari pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB.

Peristiwa tersebut mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, pada pukul 18.00 WIB.

Bencana tanah longsor memakan puluhan korban jiwa, melukai beberapa warga dan merobohkan rumah-rumah masyarakat dusun setempat.